jpnn.com, JAKARTA - Presiden Ketiga RI BJ Habibie telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (12/9). Tokoh yang memimpin RI selama periode 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 itu meninggalkan warisan luar biasa bagi Indonesia.
Menurut Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, tokoh kelahiran 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan itu punya jasa besar bagi demokrasi di tanah air. Habibie, kata Tantowi, merupakan tokoh yang menyuburkan kebebasan pers di Indonesia.
BACA JUGA: Innalillahi! Selamat Jalan, Habibi....
“Masa kepresidenannya yang sangat pendek telah memberikan hadiah besar dalam kehidupan berdemokrasi, yakni kebebasan pers dan berekspresi sebagaimana yang kita nikmati saat ini,” ujar Tantowi melalui layanan pesan.
Tantowi menilai Habibie bukan hanya negarawan dan tokoh demokrasi. Sebab, Habibie juga ilmuwan mumpuni.
BACA JUGA: BJ Habibie Meninggal Dunia
“Kita telah kehilangan tokoh, negarawan, ilmuwan dan politisi besar yang telah memberikan warna dalam perjalanan Indonesia sebagai negara demokrasi,” tuturnya.
Habibie naik ke kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998 seiring lengsernya Presiden Soeharto. Masa kepresidenan Habibie tak sampai dua tahun, pria berjuluk Tokoh Dirgantara Nasional itu mengakhiri jabatannya pada 20 Oktober 1999.(ara/jpnn)
BACA JUGA: BJ Habibie Meninggal, Presiden Jokowi: Beliau Suri Teladan Kehidupan
Redaktur & Reporter : Antoni