Habis Rp 18,61 M, Pemain Tak Gajian

LPj Deltras Musim 2011-2012

Jumat, 31 Agustus 2012 – 09:42 WIB
Suporter Deltras. Foto: Dok.JPNN
SIDOARJO - Dana besar milik Deltras Sidoarjo ternyata tidak bisa memanjakan para pemainnya. Buktinya, para pemain sampai sekarang belum menerima bayaran padahal sudah memasuki bulan keenam. Besarnya dana yang digunakan Deltras itu terungkap dari laporan pertanggungjawaban (LPj) keuangan manajemen kemarin. Manajemen Deltras telah menghabiskan dana Rp 18,61 miliar selama satu musim.

Direktur PT Delta Raya Sidoarjo Dicky Hartanto mengatakan, di antara total anggaran yang dikeluarkan Deltras tersebut, sebagian besar pure dari kantong PT Delta Raya Sidoarjo. "Tapi, ada juga dari pihak sponsor seperti KNV (Kahuripan Nirwana Village) dan ritel lain sebesar Rp 500 juta," tutur Dicky kemarin (30/7).

Hanya, lanjut dia, sekitar 40 persen dari total pembelanjaan Deltras selama semusim itu masih berbentuk utang. "Termasuk gaji pemain dan pelatih yang masih ditunggak oleh manajemen. Namun, setelah ada pencairan dari pihak sponsor, semua tunggakan itu sudah bisa tertangani," lanjut Dicky.

Berdasar data-data yang dipublikasikan manajemen Deltras, sebagian besar dana dari total pengeluaran Deltras itu dihabiskan untuk belanja pemain dan kontrak pelatih. Pos tersebut menghabiskan uang Rp 12,33 miliar. Perinciannya, biaya untuk pelatih Rp 2,53 miliar dan anggaran untuk pemain Rp 9, 8 miliar. Sedangkan dana di luar kontrak pemain dan pelatih digunakan untuk mengarungi kompetisi ISL.

Pemain dengan banderol Rp 100 juta berjumlah sembilan orang. Mereka rata-rata adalah pemain muda yang baru meniti karir di sepak bola profesional. Sementara itu, mereka yang nilai kontraknya Rp 200 juta berjumlah enam pemain.

Sisanya adalah pemain dengan nilai kontrak Rp 300 juta (4 orang), Rp 400 juta (3 pemain), Rp 500 juta (2 pemain), Rp 600 juta (2 pemain), dan Rp 700 juta (2 pemain). Selain itu, untuk nilai kontrak Rp 800 juta dan Rp 900 juta, masing-masing satu pemain.

Sementara itu, kontrak pelatih menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,73 miliar. Jumlah yang cukup fantastis. "Kami akan terus berupaya menutupi pos-pos yang belum terbayarkan," tutur pria dari Malang itu.

Nah, yang membuat manajemen bangkrut adalah minimnya pendapatan dari tiket penonton. Dari setiap pertandingan home, uang yang masuk tak sampai Rp 100 juta.

Meskipun begitu, Dicky menyatakan bahwa manajemen tidak menyesal karena telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar. Hanya, yang membuat kecewa, Deltras harus terdegradasi ke Divisi Utama lagi musim depan. (dik/c11/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas U-23 Fokus Pertahanan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler