Hacker Ramai-ramai Serang Situs Pemerintah

Tuntut Pembebasan Pembobol Situs Presiden SBY

Kamis, 31 Januari 2013 – 02:10 WIB
JAKARTA---Solidaritas peretas (hacker) di dunia maya rupanya sangat kuat. Setelah Polri berhasil menangkap Wildan, hacker situs presidensby.info asal Jember, sontak timbul serangan di situs-situs pemerintah. Kelompok hacker bersandi anonymous meretas website dengan domain belakang go.id.

Beberapa situs yang berhasil diganti tampilannya hingga Rabu (30/01) pagi adalah website milik Komisi Pengawas Persaingan Usaha , Biro Pusat Statisktik, KBRI Tashkent, Kemenkum dan HAM, Kemensos, Kemenparekraf dan laman Indonesia.go.id

Komunitas hacker menuntut pembebasan Wildan. Gerakan ini menggunakan sandi #OpFreeWildan di jejaring media sosial di internet. Mereka menilai penahanan Wildan tak adil karena yang dilakukannya merupakan kebebasan berekspresi.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Sutarman mengakui adanya serangan balik itu. "Tapi, tadi sudah ada laporan dari tim kalau berhasil diatasi," ujar Sutarman di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (30/01).

Tim cybercrime Polri berada dibawah kendali Bareskrim. Tepatnya dibawah Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus yang berkantor di lantai empat. Laboratoriumnya dibiayai oleh Australia Federal Police dan beberapa penyidiknya dilatih langsung oleh polisi Australia.

Menurut Sutarman, penangkapan Wildan sudah sesuai prosedur. "Kalau ada yang tidak puas ya wajar. Ini kesempatan buat mereka (kelompok hacker) menunjukkan eksistensi," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Sutarman menyarankan agar pemilik akun, website, situs, dan lainnya untuk membuat satu pengaman yang berlapis-lapis. Dia mencontohkan, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel, pernah menjadi korban keganasan hacker dan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

"Beberapa waktu yang lalu, kita juga bisa mengungkap billing server Telkomselnya dihacker dan dia bisa seenaknya jualan pulsa. Padahal sudah diproteksi hingga tiga gate (lapis)," ujarnya.

Wildan ditangkap Jumat lalu (JP 26/01) di jember, Jawa Timur. Dia ditahan karena mengaku meretas situs www.presidensby.info  pada 9 Januari lalu. Saat itu, Wildan mengganti tampilan (deface) website dengan tuntutan untuk memberikan hukuman berat pada koruptor.

Motif sementara dari hasil penyidikan, Wildan melakukan itu karena iseng. Sebelum situs presidensby.info, alumni STM Pembangunan itu juga pernah mendeface situs Polres Gunungkidul.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... iPad 4 Dirilis 5 Februari di Pasar Amerika

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler