Hadapi Fase New Normal, Manajemen Perusahaan Disarankan Lakukan 3 Hal Ini

Jumat, 11 September 2020 – 22:00 WIB
Ilustrasi platform kerja virtual, Lark. Foto: dok Lark

jpnn.com, JAKARTA - Beradaptasi terhadap gaya hidup digital menjadi keniscayaan untuk menghadapi kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.

Termasuk di antaranya adalah bagaimana sebuah perusahaan mengelola cara kerja dan koordinasi secara digital.

BACA JUGA: Marwan Minta Kementerian BUMN Benahi Manajemen RNI

Berdasarkan hasil penelitian Deloitte dalam laporan The Digital Workplace, organisasi dengan jaringan sosial online yang kuat 7 persen lebih produktif daripada yang tidak, dengan 64,8 persen dari total populasi 264 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet (data: APJJI).

Tren tersebut sejalan dengan peluang untuk melihat bahwa covid-19 bukan hanya pandemi, melainkan akselerator modernisasi dan digitalisasi.

BACA JUGA: Dijadikan Budak Nafsu Oknum Kadis Pemprov, Janda Cantik Melapor ke Polisi

Untuk mencapai akselerasi modernisasi dan digitalisasi, maka ada tiga upaya yang dapat dilakukan sebuah perusahaan. Terutama untuk tetap menjaga efektivitas kerja dalam fase tatanan baru.

1. Mengimbangi Kapasitas Tenaga Kerja 

BACA JUGA: Sambut Haornas, OPPO Gelar Event Lari Virtual

Keamanan dan kesehatan karyawan menjadi prioritas utama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Setelahnya, banyak perusahaan mulai menerapkan pengaturan jam bekerja dengan membagi beberapa shift untuk mengimbangi kapasitas jumlah karyawan yang bekerja di kantor.

Maka dari itu, memilih cara pengelolaan yang tepat penting untuk menjaga efektifitas perusahaan, dengan meminimalisir kepentingan bertemu tatap muka.

Mengadaptasi penggunaan platform yang mampu menjadi pusat kontrol yang memungkinkan tahap kerja terotomasi seperti persetujuan, alur kerja, pengeluaran, dan data kehadiran dapat diintegrasikan dengan fitur Approval dan Attendance akan sangat membantu sistem kerja suatu perusahaan.

2. Terus Meningkatkan Pengetahuan Tim

Dengan adaptasi gaya hidup digital dan bekerja secara remote, perusahaan harus tetap menjaga kesempatan karyawan dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sebuah tim.

Webinar, virtual talkshow, dan virtual workshop menjadi salah satu cara populer saat ini sebagai sarana membagi edukasi dan konten informatif.

Konferensi video, adalah fitur pendukung yang penting untuk melakukannya.

Fitur ini tidak hanya dapat mengganti peran meeting yang biasa dilakukan secara face-to-face, tetapi juga menyediakan inovasi baru bagi masyarakat untuk bangkit ditengah pandemi. 

Lark sebuah platform yang menyediakan berbagai fitur kolaborasi dalam sebuah platform yang saling terhubung, menghadirkan solusi mumpuni bagi masyarakat termasuk pengelolaan cara bekerja perusahaan dalam menghadapi fase new normal secara digital.

Fitur Lark Video Calls memungkinkan pengguna melakukan konferensi video secara gratis dan dapat menampung hingga 100 partisipan, cocok dipergunakan untuk sesi webinar maupun workshop dalam sebuah perusahaan.

Fitur juga dilengkapi magic share, di mana pengguna dapat saling mengirim dokumen sekaligus mengeditnya secara bersamaan disaat melakukan video call, sehingga kolaborasi dapat dijalani secara lebih interaktif dan efektif.

Selain itu, Lark juga baru saja menghadirkan kemampuan untuk membuat video meeting livestream langsung pada Youtube dan Facebook.

3. Membangun Efisiensi Baru Melalui Teknologi

Komunikasi antar karyawan adalah salah satu hal yang seringkali menjadi kendala, terutama bagi perusahaan dengan karyawan skala besar.

PT. Diamond Food Indonesia dengan lebih dari 7000 karyawan menjaga komunikasi dan kolaborasi bekerja di masa pandemi ini dengan membangun efisiensi baru melalui teknologi digital.

Melalui mitra Lark, Weefer, PT. Diamond Food Indonesia mengimplementasikan Lark dalam manajemen pekerjaan dan mampu menyatukan komunikasi di seluruh organisasi dengan satu platform.

Fitur komunikasi bisnis Lark juga memungkinkan manajer untuk berkomunikasi lebih baik dengan tim yang tersebar di seluruh daerah.

Sedangkan, untuk pekerja di lapangan, aplikasi seluler Lark yang kuat memungkinkan karyawan untuk tetap terhubung dari mana saja.

"Lark telah menjadi game-changer bagi kami. Ini telah menjadi pusat komunikasi di seluruh perusahaan" ujar, Joanito Iwan, Direktur IT, PT Diamond Food Indonesia. 

Senior Professional Service Consultant Lark Suryanto Lee mengatakan, pada umumnya perusahaan harus bisa beradaptasi dengan cara bekerja digital, bukan semata karena situasi pandemi, melainkan juga mengikuti perkembangan teknologi dan kemajuan digital di era modern untuk dapat bekerja secara holistik.

Lark merupakan inovasi cara kerja virtual, yang mentransformasi cara berkolaborasi di tempat kerja dengan menggabungkan berbagai collaboration tools penting dalam satu platform yang saling terhubung.

Dengan menghadirkan fitur seperti grup chat yang bisa menjangkau hingga 5.000 orang, panggilan video tanpa batas hingga 100 peserta, dan penyimpanan cloud gratis hingga 200GB, memungkinkan para pengguna untuk berkolaborasi secara dinamis.

Messenger, Konferensi Video, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, dan Mail yang terintergrasi menjadikan Lark pusat komunikasi yang efektif.

Selain itu, Lark juga tersedia 11 bahasa tampilan baru, selain bahasa Inggris, Jepang, dan Cina Sederhana, kini pengguna dapat menikmati Lark dalam Bahasa Indonesia, Portugis Brasil, Prancis, Jerman, Hindi, Italia, Korea, Rusia, Spanyol, Thailand, dan Vietnam.

Semua fitur tersebut terintegrasi dengan baik dalam sebuah aplikasi tunggal yang tersedia di Mac, PC, iOS, dan Android. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler