jpnn.com, JAKARTA - Pulihnya konsumsi masyarakat didorong oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat yang jadi terbiasa membeli kebutuhan secara online dan peralihan menggunakan sistem pay later sebagai metode pembayaran menurut hasil survey.
Country General Manager Atome Winardi Wijaya menuturkan maraknya isu mengenai resesi secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia semakin jeli dalam mengatur pengeluarannya.
BACA JUGA: Lewat Cara Ini SIG Tingkatkan Talenta-talenta Digital Karyawan
"Atome sendiri, yang baru saja masuk ke pasar Indonesia sejak 2019 lalu, telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan pengguna Atome yang mencapai dua digit bahkan tiga digit perbulannya, membuktikan cukup besarnya antusias layanan pay later di Indonesia,” ungkap Winardi.
Melihat angka pertumbuhan yang begitu cepat, menjadi salah satu bukti besarnya perubahan gaya transaksi masyarakat.
BACA JUGA: Melantai di Bursa, Saham OneMed Dilirik Para Investor
Winardi menambahkan, hal ini juga bisa membantu rencana pemulihan ekonomi pascapandemi, sehingga bisa direalisasikan dengan segera dan bahkan memungkinkan negara kita menghindari terjadinya resesi.
Masifnya edukasi akan layanan digital membuat masyarakat semakin paham akan opsi layanan keuangan yang mereka butuhkan dan mendorong besarnya angka transaksi dan permintaan di pasar keuangan.
BACA JUGA: Hadapi Resesi, Brigjen Fahrid Amran Bicara Tentang Komponen Penting Pertahanan Negara
“Layanan pay later menjadi salah satu opsi terbaik yang dapat dinikmati masyarakat di era sekarang ini. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh industri pay later, memungkinkan masyarakat untuk dapat tetap berinvestasi di tengah memenuhi berbagai kebutuhan bulanannya,” kata Winardi.
Hal ini dapat direalisasikan dengan memanfaatkan layanan pay later yang memungkinkan masyarakat untuk mengontrol nominal pembayaran bulanan atas transaksi yang mereka lakukan tiap bulannya.
Dengan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, ditambah dengan edukasi yang tepat, Winardi yakin dengan adanya alternatif pembayaran BNPL bisa membuat Indonesia tidak masuk ke dalam jurang resesi karena turunnya daya beli masyarakat.
Di sisi lain, layanan BNPL terbukti dapat membantu para pelaku usaha dalam menaikan angka pembelian rata-rata pembeli sebesar 30% berdasarkan survey yang dilakukan bersama dengan ratusan merchant Atome.
“Atome menggandeng lebih dari 10,000 toko atau outlet, baik secara offline ataupun online. Mitra yang telah masuk dalam ekosistem inipun beragam, dari pilihan kebutuhan gaya hidup, gawai, hingga kebutuhan rumah tangga dan travel. Melalui ekosistem ini, Atome mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, serta memberikan opsi pembayaran sebagai langkah investasi dalam menjaga pembukuan keuangan mereka tetap stabil setiap bulannya,” tambah Winardi.
Hal ini didukung dengan kemudahan sistem pembayaran cicilan yang diberikan oleh Atome hingga 12 bulan dengan suku bunga 0% alias tanpa bunga sama sekali untuk pilihan cicilan 30 hari dan 3 bulan.
Masyarakat juga bisa dengan bebas menentukan lama cicilan, sehingga memudahkan mereka dalam mengatur pengeluarannya.
Edukasi terkait hal inilah yang kemudian diakui oleh Winardi akan pelan-pelan mendorong angka literasi dan inklusi yang terus bertambah, serta mendukung peningkatan status pemulihan ekonomi ke arah yang positif.
“Kami optimis sistem pay later seperti Atome dapat memberikan pengaruh besar, tidak hanya bagi kemajuan bisnis dan industri, namun mempercepat dan mendukung penguatan perekonomian Indonesia meski ancaman resesi masih ada,” seru Winardi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada