Hadapi Potensi Lonjakan Harga Sapi, LaNyalla Minta Pemerintah Bereaksi

Rabu, 06 Januari 2021 – 17:41 WIB
Ilustrasi peternak sapi. Foto: Kaltim Post

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah serius menanggapi keluhan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) terkait potensi lonjakan harga daging sapi.

Sebab, harga sapi merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dolar Amerika Serikat.

BACA JUGA: Polisi Lalu Lintas Diserang saat Berjaga di Lampu Merah, Videonya Viral

Pada saat yang sama, Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan dari Vietnam dan China.

"Selama ini pemenuhan kebutuhan daging kita berasal dari daging sapi impor Australia, sehingga harga sangat dipengaruhi kurs dolar terhadap rupiah," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Puluhan ASN Kena Sanksi Pemotongan Tunjangan, Ini Penyebabnya

LaNyalla menyarankan kepada pemerintah mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi potong untuk memenuhi konsumsi daging lokal.

"Saya kira sudah saatnya pemerintah memfasilitasi dan mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi lokal untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri," saran LaNyalla.

BACA JUGA: Nasib Sapi di Lereng Gunung Merapi

Menurutnya, memang butuh persiapan yang panjang dan matang untuk hal tersebut.

Karena itu, LaNyalla meminta semua pihak bersabar dalam menjalankan proses. 

"Kita memiliki Dinas Peternakan di seluruh wilayah untuk dapat mengembangkan ternak penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan nasional selain impor dari Australia," tutur dia.

Menurut LaNyalla, langkah tersebut realistis untuk menekan melonjaknya harga daging sapi yang memang tingkat konsumsinya di masyarakat cukup tinggi. Di sisi lain, langkah itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap daging sapi impor asal Australia.

"Ini langkah realistis yang bisa kita lakukan," tegasnya.

Sebelumnya, Gapuspindo menyatakan harga sapi bakalan melonjak. Kenaikan harga tersebut telah terjadi sejak Agustus 2020 lalu. Harga sapi bakalan asal Australia saat ini telah mencapai 3,7 dolar AS per kilogram (kg) dari sebelumnya 3 dollar AS per kg.

BACA JUGA: Puluhan ASN Kena Sanksi Pemotongan Tunjangan, Ini Penyebabnya

"Artinya, landing cost sudah mencapai Rp52.000 per kg berat hidup," ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler