WARSAWA - Persiapan tuan rumah Polandia jelang laga penyisihan kedua Euro menghadapi Rusia besok (12/6) sedikit terganggu. Imbas dari kegagalan memenangi laga perdana dari Yunani pada Jumat lalu, pelatih Polandia Francisczek Smuda menuai banyak kritikan dari pengamat sepakbola.
Banyak yang menyebut bahwa Smuda miskin improvisasi dalam skuadnya kemarin. Salah satu indikasinya, Smuda tidak banyak melakukan perubahan komposisi timnya selama 2 x 45 menit. Terlebih pada saat Polandia semakin banyak menghadapi tekanan di babak kedua.
Smuda hanya memasukkan nama pemain pengganti Przemyslaw Tyton. Keputusan itu pun diambil hanya karena penjaga gawang utamanya Wojciech Szczesny diganjar kartu merah wasit. "Smuda jelas terlalu lemah dalam mengambil keputusan untuk melakukan perubahan terkecil di line up-nya," sebut salah seorang pengamat sepakbola Polandia Rafael Stec di harian Gazeta Wyborcza.
Publik Polandia berharap Smuda bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi di laga kedua nanti. Apalagi, Rusia di atas kertas berbeda dengan Yunani. Rusia sedang berada di atas angin setelah mampu menghajar Rep Ceko 4-1 dalam laga perdana. Ketajaman lini depannya pun mulai menebar ancaman ke tim Polandia.
Begitu ketar-ketirnya publik Polandia, salah satu surat kabar lokal menyebut bahwa Rusia sudah menyiapkan badai bagi tuan rumah. "Kalau tetap menampilkan strategi yang sama seperti kemarin, dan tim lawan bisa seperti Yunani, ada peluang Rusia untuk menang," tulis komentator sepakbola Polandia Michal Pol dalam akun Twitter-nya.
Jika dilihat dari data laga terakhirnya, Smuda tidak akan banyak kehilangan kekuatan seperti di laga perdana. Bahkan, bisa dikatakan mereka bisa tampil nyaris full team. Hanya nama penjaga gawang cadangan Tyton-lah yang menjadi pengisi daftar susunan pemain paling baru.
Terkait dengan kritikan tersebut, Smuda memiliki pandangan sendiri. Kepada wartawan setelah sesi latihan Sabtu (9/6), Smuda menyebut dia memiliki alasan tersendiri atas kebijakannya itu. "Aku punya prinsip sendiri. Lantas, kenapa aku harus melakukan apa yang mereka sarankan. Aku akan lakukan apa yang ingin aku lakukan," kata Smuda.
Dia menyebut kekhawatiran publik Polandia akan kekuatan Rusia terlalu berlebihan. Apalagi jika dikaitkan dengan kemenangan telak Rusia di laga sebelumnya. "Mereka (Rusia, Red) memang tim super saat ini, tapi kami yakintidak takut dengannya. Kami bermain di kandang sendiri, buat apa kami takut," jelas Smuda.
Di sisi lain, untuk memenangi laga lawan Rusia, Smuda meminta UEFA memberi ijin untuk membuka atap stadion Nasional Warsawa. Alasanya, dengan atap tertutup itu malah membuat pemainnya kehabisan energi. "Kami seperti bermain dalam sauna. Di bangku cadangan saja aku bisa merasakannya," cetus Smuda.
Sayangnya, pihak UEFA belum menanggapi serius keinginan Smuda itu. Ditutup atau tidaknya atap stadion didasarkan pada kondisi cuaca minimal dua jam sebelum kick off. "Atap baru bisa dibuka jika cuaca di luar bagus," tandas juru bicara UEFA Robert Faulkner. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Walter, Andik Vermansyah Cedera
Redaktur : Tim Redaksi