Direktur and Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava, mengatakan bahwa manajemen perseroan akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. "Sesegera mungkin untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan akan membuat pengumuman lebih lanjut sebagaimana yang diperlukan pada waktu yang tepat nanti," ujarnya dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/9).
Dileep mengaku bahwa pihaknya belum pernah diberi tahu tentang surat resmi dari Bumi Plc yang menyatakan telah membentuk satu tim penyelidik independen untuk menyelidiki beberapa tuduhan dan melaporkan hasil penyelidikan tersebut kepada Dewan Bumi Plc.
"Kami tidak menerima pemberitahuan sebelumnya perihal penyelidikan atau siaran pers tersebut. PT Bumi Resources Tbk adalah perusahaan tercatat Indonesia yang diatur oleh Undang-undang
pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, kami akan selalu berkomunikasi dengan Bapepam-LK dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan masalah ini dan senantiasa mematuhi seluruh kewajiban kami
berdasarkan hukum di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Ngalim Sawega, mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat ke manajemen BUMI terkait laporan Bumi Plc itu dan meminta konfirmasi secepatnya untuk kepastian investor dan pasar secara umum. "Bahkan saya akan menelepon direksi Bumi Resources, tidak perlu menunggu jawaban tertulis. Ini biar cepat," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/09).
Bapepam sendiri menurutnya belum menemukan tindak penyelewengan dana di laporan keuangan BUMI. Jika ada indikasi penyelewengan, menurutnya, harus jelas di mana letak penyelewengannya tersebut. "Makanya kami mau tahu dulu. Sejauh ini dari laporan keuangan perusahaan biasa saja," katanya.
Manajemen Bumi Plc memang mengaku telah membentuk tim independen untuk melakukan investigasi terkait kasus ini. Perusahaan pemilik 29,2 persen saham BUMI itu akan menghubungi otoritas pasar modal di Indonesia dan Inggris.
Juru bicara Bumi Plc, Nick von Schirnding, mengatakan investigasi berfokus pada pengembangan dana yang besar di BUMI dan aset di BRAU. "Semua dihapuskan nilainya menjadi nol dalam akun Bumi Plc per 31 Desember 2011, kecuali investasi USD 39 juta (milik BRAU) di laporan keuangan konsolidasi," kata dia dalam pernyataan resmi, Senin (24/9).
Direktur BRAU, Ken Allan, mengaku baru tahu aksi Bumi Plc itu. Dia menengarai, upaya Bumi Plc itu terkait surat Nathaniel Rothschild, Direktur Non-Eksekutif Bumi Plc, beberapa waktu lalu kepada Ari Hudaya (waktu itu CEO Bumi Plc). Isinya, Rothschild mempertanyakan tata kelola perusahaan BUMI. Dia meminta manajemen BUMI melakukan "pembersihan radikal" organisasi maupun utang. Rothschild juga sempat memprotes penjualan 23,8 persen saham Bumi Plc ke BORN senilai USD 1 miliar.
Buntut dari perseteruan berbuntut pengunduran diri Ari Saptari Hudaya dari jabatan Non-Executive Director Bumi Plc. Tak ada penjelasan alasan pengunduran diri mantan Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc ini.
Pada semester I-2012, BUMI mengalami rugi bersih sebesar USD 117 juta. Beban utang masih jadi kendala perusahaan ini. Hingga dua tahun ke depan, BUMI harus melunasi utang jatuh tempo sekitar USD 3 miliar (sekitar Rp 30 triliun).
Salah satu sumbernya adalah utang kepada China Investment Corp (CIC), senilai USD 1,9 miliar dengan bunga 19 persen per tahun. Utang ini dijamin saham beberapa anak usahanya, di antaranya PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd, PT IndoCoal Kalsel Resources, serta PT IndoCoal Kaltim Resources.
Tahun lalu, BUMI sudah membayar USD 600 juta sehingga tersisa USD 1,3 miliar. Oktober 2012, BUMI harus mencicil lagi USD 638 juta. Pada penutupan perdagangan kemarin saham BUMI naik 10 poin (1,47 persen) ke level 690. Sedangkan saham BRAU turun 6 poin (3,23 persen) ke level 180.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polygon Siapkan 152 Model untuk 2013
Redaktur : Tim Redaksi