Hadi Purwanto: Jokowi Divaksin Pertama, Masyarakat Makin Percaya

Jumat, 15 Januari 2021 – 14:43 WIB
Deputi Advokasi DPP LIRA Hadi Purwanto. Foto: dok pri untuk jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mendapat apresiasi dari berbagai kalangan setelah menjadi orang pertama Indonesia yang divakniasi vaksin Covid-19.

Setelah melalui beragam kontroversi dan kesimpangsiuran Informasi mengenai status vaksin tersebut, akhirnya dinyatakan Vaksin Sinovac Mendapat Izin Darurat BPOM dan dinyatakan Halal oleh MUI.

BACA JUGA: Ardeni Tewas Mengenaskan di Depan Pintu Rumah, Kondisi Kepala Nyaris Putus, Ngeri

Menanggapi hal ini Ketua DPP Media Online Indonesia Hadi Purwanto menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi.

"Presiden telah menepati janjinya untuk menjadi orang pertama yang menerima Vaksin. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bulat dan yakin bahwa vaksin aman," tuturnya.

BACA JUGA: Cekcok Soal Tanah, Dua Orang Tewas Bersimbah Darah

Ia melanjutkan bahwa langkah yang dilakukan Oleh Badan POM dan MUI sudah sangat tepat dan menenangkan masyarakat.

"Badan POM sudah wajib hukumnya mengeluarkan ijin edar, tanpa harus memikirkan komersilnya dan lebih prioritaskan pelayanan rakyat Indonesia," yakinnya.

BACA JUGA: Jokowi Divaksin, Lalu Tertawa dan Berkata..

Hadi menyampaikan, kesimpangsiuran yang terjadi sebelumnya, karena banyak yang membumbui dengan hoaks.

"Mereka yang tidak suka dengan pemerintah, menjadi sedemikian keterlaluan disaat menyebarkan kebohongan-kebohongan tentang vaksin. Padahal tujuan pemerintah mulia, agar Corona segera musnah. Padahal para penebar isu-isu tersebut, tidak memiliki solusi agar Covid-19 segera pergi,” geramnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Deputi Advokasi DPP LIRA ini menyampaikan bahwa setelah diberi vaksin, Presiden pejabat dan tokoh masyarakat tidak dikabarkan mendapat efek samping apa pun.

"Sebuah kabar menggembirakan yang membuat kita optimistis, Herd Immunity akan hadir dan kehidupan rakyat Indonesia akan berangsur normal,” harapnya.

Lebih lanjut ia memuji keputusan menggratiskan vaksin adalah tepat dan hadiah terindah dari presiden di akhir tahun lalu.

"Hari ini semua telah terealisasi, berita2 dusta yg bertebaran tdk ada yg terbukti, justru lebih banyak masyarakat yg sekarang mau divaksin dan ingin mendaftarkan diri!" serunya.

Pengamat Hukum ini juga menyampaikan, pengguna Vaksin Sinovac bukan Hanya Indonesia, tetapi Negara Besar seperti Brasil dan Turki juga menggunakan.

"Berdasarkan informasi Bloomberg efektivitas Sinovac di Brasil di sampaikan 78%, di Turki malah 91%. Artinya kalau ada lagi yang sebar-sebar berita tidak jelas, hati-hati, nanti bisa dipidana karena meresahkan masyarakat." Tegasnya.

Hadi menyampaikan karena itu kebijakan pemerintah mewajibkan vaksin adalah tepat.

"Tidak ada satu pun pemerintahan demokratis di dunia ini yg mau mencelakakan rakyatnya. Di Indonesia wajar diwajibkan, karena rakyatnya banyak, dan kasus Covidnya juga banyak. Jangan samakan kebijakan satu negara dan negara lain, beda-beda kondisinya,” jelasnya.

Tokoh masyarakat asal Tuban ini menyatakan siap divaksin bila menerima panggilan SMS dari Kemenkes.

"Sebagai warga negara yang baik saya siap, ini juga bagian bela negara kita, makin banyak yang kebal, makin cepat Covid hilang. Ayo bersiap divaksinasi untuk kesembuhan Indonesia dan dunia,” ajaknya.

Terakhir ia menyampaikan bahwa 800 ribu lebih kasus Covid-19 di Indonesia dengan 20 ribu kematian sudah cukup membuat semua pihak yakin untuk menyudahi semua ini.

BACA JUGA: Ardeni Tewas Mengenaskan di Depan Pintu Rumah, Kondisi Kepala Nyaris Putus, Ngeri

"Syekh Ali Jaber wafat karena Covid-19, kita doakan beliau dan semua yang gugur karena Covid-19 mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME. Jangan sampai lebih banyak lagi korban,” tutupnya.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler