jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) berkomitmen menerapkan pembangunan ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur PT Virtue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP) dan PT GNI Zhou Yuan, dalam acara B20 Summit yang dilaksanakan pada 13 November 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center.
BACA JUGA: DPP BMI Gagas Desa Mandiri, Produk Unggul Go Global di Ajang B20
Business 20 atau B20 merupakan forum dialog resmi yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
“Kawasan Industri kami mulai melakukan pembangunan ramah lingkungan untuk mendukung perkembangan sustainable business serta meningkatkan daya saing perusahaan,” ujar Zhou, Selasa (15/11).
BACA JUGA: Hadiri B20 Summit, Puan Bertemu PM Kanada Hingga Pendiri Bursa Mata Uang Kripto
Zhou mengatakan PT GNI senantiasa menerapkan strategi pembangunan ekologis dengan menerapkan konsep pembangunan baru yang konsisten mengikuti konsep ramah lingkungan dan rendah karbon, dan menciptakan kawasan industri bergaya ruang terbuka hijau yang bersih, indah, serta inovatif.
“Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang mengedepankan aspek environmental, social and governance (ESG) dan telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Indonesia,” kata Zhou.
BACA JUGA: Komunike B20 Fokus Pada Aksi Konkret Bersama
Dalam rangka terwujudnya perusahaan ramah lingkungan, Zhou menjelaskan pihaknya akan mulai berhemat dan memanfaatkan sumber daya bijih nikel dan besi secara intensif.
Lebih lanjut, PT GNI akan melakukan riset terhadap biji nikel di Indonesia untuk mengetahui karakteristiknya agar dapat disesuaikan lagi dengan produksi perusahaan untuk memaksimalkan efisiensi sumber daya.
Menurut Zhou, PT GNI akan meningkatkan pemanfaatan sumber daya manusia, khususnya pengembangan bagi tenaga kerja lokal.
“Kami juga mempromosikan penggunaan energi yang bersih, rendah karbon, dan efisien serta mengaplikasikan energi pintar untuk meningkatkan penyebaran informasi dan digitalisasi serta mewujudkan produksi yang inovatif di area pabrik,” ungkapnya.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari