jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil mengatakan bahwa setiap individu adalah pemimpin, minimal pemimpin untuk diri sendiri.
Hal itu disampaikannya saat mengisi salah satu sesi dalam program pelatihan Golkar Institute yang bertajuk Executive Education Program for Young Political Leaders, Batch-17 pada Jumat (6/12) kemarin.
BACA JUGA: Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
Menurut dia, dengan menjadi pemimpin diri sendiri, tugas dan tanggung jawab bakal terlaksana dengan baik.
Tetap berada pada track yang semestinya dan tidak melanggar aturan dalam situasi apa pun.
BACA JUGA: Partai Golkar Terbuka untuk Jokowi
“Dengan begitu, individu-individu tersebut bisa naik kelas menjadi pemimpin di keluarga atau masyarakat,” ucap RK dalam keterangannya, Sabtu (7/12).
Kepada para peserta kelas di Golkar Institute yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, RK memberikan contoh kerja-kerja yang pernah dia lakukan selama memimpin masyarakat.
BACA JUGA: Golkar Optimistis Berada di Urutan 2 Besar Pilkada Serentak 2024
Salah satunya adalah keberhasilan Pemerintah Daerah Jawa Barat menihilkan desa miskin dalam satu periode kepemimpinannya.
Dari total kurang lebih seribu desa miskin, menjadi nol desa miskin di Jawa Barat.
”Dari seribu desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jawa Barat menjadi nol. That’s my best achievement, yang saya banggakan dan saya bawa sampai hari ini,” kata dia.
Tak hanya itu, ratusan penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat selama Ridwan Kamil menjadi gubernur juga menjadi kebanggaan.
Namun, kebanggaan terbesarnya ketika mampu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.
Indonesia, lanjut Ridwan Kamil, akan mencapai momentum puncaknya pada 2045 mendatang.
Dengan jumlah penduduk berusia produktif sebanyak 70 persen, dia menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar dunia.
Bahkan, Indonesia diprediksi bisa menembus empat besar ekonomi dunia. Cita-cita besar itu, harus dipupuk dari saat ini.
”Kalau kita bisa jaga momentumnya, kita bisa ranking empat dunia. Syaratnya satu, jangan bertengkar. Karena satu-satunya negara di 2045 yang 70 persen penduduknya itu usia muda hanya Indonesia. Jadi, it's now or never,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi