jpnn.com, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menghadiri diskusi yang digelar Forum Akademisi Jaringan Indonesia (JARI) di Theatre Eahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/10) malam.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Menatap Indonesia Masa Depan' tersebut dihadiri ratusan akademisi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia, profesor, doktor, dekan hingga rektor.
BACA JUGA: Ganjar Didoakan jadi Presiden Ketika Ziarah ke Makam Ulama Karismatik Betawi
Koordinator Nasional JARI Taufik Hidayat menyampaikan acara ini dilaksnanakan sebagai tantangan gagasan dari Ganjar yang dihadiri anggota JARI yang tergabung dalamnya, mulai dari mantan aktivis HMI, KAHMI, BBMI, PGMI.
Kemudian dari luar negeri, seperti Ahyar, mantan Ketua PPI Dunia alumni S3 di China, serta KH Nurul Huda (Enha) dari Pondok Pesantren Motivasi Indonesia, Tambun-Bekasi.
BACA JUGA: Alam Ganjar Tebar Kebaikan dengan Salurkan Donasi Untuk Difabel Bareng Influencer
Taufik mengatakan peran ini dimunculkan sebagai bagian dari memperkuat citra publik dari Ganjar Pranowo sebagai sosok calon Presiden yang siap dengan konsep dan gagasan kepemimpinan Indonesia di masa depan.
"Kebetulan beliau lima tahun bersama saya saat di Komisi II DPR RI. Jadi saya yakin bisa membangun dan terpenting diperluas persepsi di kalangan akademisi," kata Taufik.
Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo memaparkan konsep dari demografi Indonesia, pendidikan, kesehatan, pangan hingga penegakan hukum.
"Menatap cita-cita Indonesia Emas 2045, raih GDP ranking lima, pertumbuhan ekonomi 6,6 persen, dan pendapatan perkapita 15 ribu USD. Jika ini bisa dicapai Indonesia bisa zero povertu rate dengan ekonomi berkelanjutan," ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar memaparkan konsep berikutnya dengan pendidikan gratis sejak awal masuk sekolah hingga SMA dan menurunkan stunting AKI & AKB.
Kemudian menerapkan layanan mental health di setiap kampus dan puskesmas, di mana satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu puskesmas atau pustu satu dokter hingga jaminan hari tua untuk semua lansia-kenaikan angka harapan hidup dan kebahagiaan.
"Investasi kesehatan sangat penting, jadi olahragalah setiap hari dan makan makanan yang sehat. Jika sudah sampai sakit hingga berobat ke luar negeri, seakan-akan tidak percaya dengan lembaga kesehatan di Indonesia," paparnya.
Untuk konsep pangan, Ganjar menyampaikan perlunya menerapkan smart distribution, smart farming, dan smart fishing.
Tiga hal yang harus menjadi perhatian, yakni stok pangan, komponen cuaca dan kondisi lahan.
Kemudian stabilitas harga (pangan dan pendukung pertanian), modernisasi (sarana prasarana pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan.
Soal konsep penegakan hukum, Ganjar mengedepankan kedaulatan hukum untuk masyarakat.
Pertama, dia menilai perlunya pendididkan hukum sejak dini (korupsi, terorisme, narkoba, ITE), peningkatan utilisasi surveillance di ruang publik.
Satu data single identity untuk keperluan penyelidikan, akses pengadilan pidana-perdata yang mudah dan terjangkau.
"Masalah penegakan hukum kembali pada aktor hukum itu sendiri," kata Ganjar.
Dia menyebutkan contoh aktor hukum yang baik, seperti Jenderal Hoegeng Iman Santoso dan Prof Baharuddin Lopa.
"Jadi kita harus menguatkan lembaga kejaksaan, KPK, dan Kepolisian," tegasnya.
Sebagai informasi, dalam diskusi ini ditunjuk sebagai sebagai panelis, yaitu Suparji Ahmad, Sofyan Sjaf, Taufiq Fredrik Pasiak, Airlangga Pribadi, Firdaus, Djufri Rays Pattilouw.
Kemudian sebagai moderator adalah Maria Anneke, Hamid Basyaib serta didukung dan dihadiri Deddy Yevry Sitorus sebagai Sekretaris Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo Presiden 2024 sekaligus Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi