Hadiri Diskusi Lintas Agama di GKI Surabaya, Erick Thohir Ingatkan Soal Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Senin, 03 Januari 2022 – 13:38 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat diskusi lintas agama di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Minggu (2/1/2022). Foto: Dok. GKI

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah mewakafkan dirinya untuk NKRI dan Pancasila. NKRI dan Pancasila bukan hanya slogan tetapi juga harus dari hati.

Hal itu dikatakan Erick Thohirn saat diskusi lintas agama di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Minggu (2/1/2022).

BACA JUGA: Tahun Baru, Erick Thohir Bawa Kabar Gembira untuk Banjar Creative Space Bali

Erick bertekad menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut diam keberagaman suku, agama, dan ras merupakan keniscayaan yang harus dihormati dalam semangat dalam kehidupan berbangsa yakni Pancasila.

BACA JUGA: Erick Thohir Mendapat Pujian dari Jaksa Agung, Pakar Hukum Merespons, Simak

Erick menjelaskan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar timbul sikap saling menghargai dan toleransi.

Menurut Erick, masyarakat bisa menanamkan nilai Pancasila untuk memperkuat keberagaman dalam hubungan persaudaraan. Hal tersebut merupakan modal utama untuk memajukan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Sekjen Pemuda Pancasila Prediksi Timnas Indonesia vs Thailand Berakhir 2-1

Dia mengatakan Indonesia diberikan anugerah ragam budaya dan etnik hingga masyarakat bisa belajar perbedaan dan dijadikan kekuatan dengan gotong royong.

“Kita harus membangun, perbedaan menjadi kekuatan kita sebagai sebuah bangsa. Allah SWT memberikan kita banyak perbedaan dan ribuan pulaunya,” kata Erick.

Erick meminta seluruh rakyat Indonesia dapat menjaga kerukunan antarumat beragama. Salah satu caranya melalui hidup damai tanpa saling memicu perpecahan meski dalam perbedaan.

Menurut dia, dengan terawatnya kerukunan, maka secara automatis akan turut mengikis kesenjangan mengingat selama ini masih ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Yang namanya kesenjangan memicu perpecahan kita karena ada ratusan suku dan bahasa, 17 ribu lebih pulaunya. Kesenjangan harus kita tekan, kerukunan kita jaga, persatuan kita," ujar Erick.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler