Hadiri HUT ke-69 Kopassus, Bamsoet Ingatkan Ancaman Terhadap Ideologi Bangsa

Jumat, 16 April 2021 – 23:50 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan inspeksi pasukan upacara pada peringatan HUT ke-69 Kopassus di Jakarta, Jumat (16/5). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai di usianya ke-69 tahun, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah mencatatkan berbagai prestasi dan tumbuh menjadi institusi yang sangat diandalkan.

Menurut Bamsoet, tidak hanya memiliki kemampuan tempur yang disegani dunia, Kopassus juga mampu melaksanakan berbagai tugas berat lainnya. Mulai dari operasi pembebasan sandera dengan kompleksitas risiko yang tinggi, hingga evakuasi korban di medan lapangan yang sulit dan ekstrem.

BACA JUGA: Perlu Gerakan Masyarakat untuk Tingkatkan Kepedulian terhadap Nilai-Nilai Warisan Budaya

“Berbagai torehan prestasi yang telah diraih Kopassus jangan membuat terlena. Karena ke depan, tantangan yang dihadapi akan makin kompleks dan bersifat multidimensi. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pasukan khusus dalam menjawab tantangan zaman juga harus menjadi sebuah upaya berkesinambungan, khususnya dalam menghadapi ancaman terhadap ideologi bangsa," ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (16/4/21).

Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan, saat ini  dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar, yang menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global.

BACA JUGA: HUT Ke-69 Kopassus, DPR: Halau Aktivitas yang Membahayakan NKRI

Menurut Bamsoet, jika tidak siap dan waspada, bangsa Indonesia bisa tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi.

"Konsepsi mengenai keamanan nasional telah mengalami pergeseran paradigma, di mana ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional. Tetapi, bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis," kata Bamsoet.

BACA JUGA: Ahmad Basarah: Revisi PP 57/2021 Solusi Kembalikan Pancasila Dalam Pendidikan Nasional

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan ancaman yang bersifat ideologis tersebut hadir dalam beragam fenomena. Antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan masyarakat, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, munculnya sikap disintegrasi hingga separatisme, serta beragam bentuk ancaman lainnya yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

"Melalui derasnya arus globalisasi yang menembus batas-batas teritorial, ancaman ideologis tersebut semakin terasa nyata. Nilai-nilai asing yang merasuk melalui globalisasi mulai menggeser nilai-nilai kearifan lokal kita, adab sopan santun kita, tradisi dan seni budaya kita, dan segenap nilai-nilai ke-Indonesiaan kita," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menekankan, hadirnya berbagai ancaman terhadap ideologi bangsa tidak dapat direspons dengan cara konvensional. Semisal hanya dengan memperkuat kekuatan militer dan persenjataan, atau membangun benteng-benteng pertahanan fisik untuk memagari wilayah Nusantara. Di sinilah pentingnya membangun benteng ideologi.

"Setiap warga negara yang tinggal di setiap wilayah Nusantara harus menjadi bagian NKRI. Saya sangat mengharapkan partisipasi dan peran segenap anak bangsa agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi kebangsaan dalam kerangka menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan membangun karakter dan wawasan kebangsaan. Dirgahayu Kopassus!” pungkas Bamsoet.(jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Pameran IIMS 2021 Bersama Menperin, Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Listrik


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler