Hadiri KTT D-8, Prabowo Kritik Negara Muslim Masih Kurang Kompak

Jumat, 20 Desember 2024 – 13:15 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat hadir pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.

Hal itu diutarakannya saat berpidato pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir.

BACA JUGA: Permakaman Khusus Muslim Mewah di Indonesia: Tren Baru atau Kebutuhan?

Prabowo menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim.

“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?" ucap Prabowo pada Kamis (19/12).

BACA JUGA: Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Ketua Umum Partai Gerindra itu bilang bahwa dalam beberapa pertemuan, sejumlah negara mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara lain.

Namun, menurutnya hal tersebut tidak diimbangi dengan langkah nyata untuk menciptakan perubahan.

BACA JUGA: Wakapolri Masuk Delegasi RI di KTT D-8

“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerja sama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim.

Dia menyebut konflik internal di beberapa negara muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.

“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," kata dia.

Sebagai penutup, eks Menteri Pertahanan itu kembali menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim.

Dia menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.

“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tetapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama," tambahnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler