Hadirkan Sejarah Kapal Pinisi, Film Puang Bos Mulai Syuting

Senin, 05 Februari 2024 – 08:23 WIB
Para pemain dan tim produksi film drama komedi berjudul Puang Bos. Foto: Dok. MMFilm

jpnn.com, JAKARTA - Film drama komedi terbaru yang berjudul Puang Bos akhirnya memulai proses syuting pada 5 Februari 2024.

Karya dari rumah produksi Megti Media itu digarap oleh dua sutradara kelahiran Sulawesi, Adink Liwutang dan Rusmin Nuryadin.

BACA JUGA: Joko Anwar Bagikan Poster Teaser Film Siksa Kubur, Ada Kalimat Mengerikan

Pembuatan film Puang Bos juga melibatkan rumah produksi dari Makassar yaitu AIM production sebagai supporting production.

Film yang mengangkat kearifan budaya lokal itu akan mengupas tuntas sejarah proses pembuatan kapal pinisi yang telah dijadikan warisan budaya tidak benda oleh UNESCO.

BACA JUGA: Trailer Film Pemandi Jenazah Hadirkan Suasana Mencekam

Puang Bos menggambarkan detail bagaimana bahan baku kapal pinisi, seperti pemilihan kayu yang tepat yakni kayu dari pohon na'nasa atau pohon gofasa, yang saat ini mulai langka karena minimnya penanaman kembali.

Selain itu, film tersebut juga bakal membahas bagaimana keberlangsungan dan regenerasi pembuat kapal penisi di Tanah Beru.

BACA JUGA: Film Pee Mak Dibuat Ulang Dengan Judul Kang Mak, Dibintangi Vino G Bastian dan Istri

Film perdana garapan MMFilm (Megti Media Film) itu dibalut dengan cerita drama dan komedi, serta membawa hangatnya kisah keluarga yang dekat dengan masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi.

Tantangan dalam film Puang Bos adalah membawa aktor nasional yaitu Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Pritt Timothy, Gilbert Patiruhu, Zoe Levana, Mongol Stres, dan Arif Brata untuk belajar dialek Bugis Makassar.

Semua pemeran disandingkan dengan aktor-aktor Makassar yang telah terpilih dari hasil casting pada 14-15 Januari 2024.

Michelle Ziudith mengaku senang banget bisa bergabung dalam film yang mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan tentang kapal pinisi yang sudah menjadi warisan UNESCO.

"Ini pertama kalinya saya berperaan sebagai orang Bulukumba, sangat chalenging dan menarik karena ada culture yang harus dibiasakan juga. Semoga kerja keras kami semua dan tim dapat diapresiasi seluruh masyarakat dan karya ini dapat dinikmati dengan baik," kata Michelle Ziudith.

Hal senada disampaikan oleh Ibrahim Risyad yang mengaku bangga bisa terlibat dalam produksi film Puang Bos.

Selain cerita yang menarik, menurutnya film tersebut mengangkat kearifan budaya lokal yang bisa mengedukasi penonton tentang kapal pinisi.

"Untuk tantangan tentunya pasti dari bahasa Makassar yang menurutku sulit sekali dipelajari karena banyak sekali imbuhan dan logat yang mendayu. untungnya aku didukung oleh tim yang baik untuk membantu belajar bahasa dan logat," bebernya.

Meggy Tribuana dari MMFilm menyebut film Puang Bos diharapkan makin memupuk kepedulian dan kecintaan masyarakat pada warisan budaya Indonesia.

Menurutnya, produksi film tersebut juga bakal dilakukan di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi untuk dapat mengeksplore tempat-tempat indah sehingga bisa meningkatkan minat pariwisata di daerah sekitar.

"Tidak lupa ucapan terima kasih sebesar besarnya pada Privy ID serta Yakin (Yaskum Indonesia) sehingga produksi film ini dapat terselenggara. Semoga film ini menjadi manfaat dan berkah bagi semuanya. Maju terus film Indonesia," tutupnya. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler