Hadjri Usul Jumlah Anggota DPR Dikurangi

Kamis, 21 Februari 2013 – 18:55 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hadjriyanto Y Thohari melontarkan wacana tentang pengurangan jumlah anggota DPR. Menurutnya, DPR dengan 560 anggota saat ini terlalu banyak dari sisi kuantitas, tapi minim soal kualitas.

"Idealnya seperti yang hadir pada saat sidang-sidang paripurna DPR saja yakni tidak pernah lebih dari 300 orang. 560 orang terlalu banyak hingga membuat DPR terlalu gemuk," kata Hadjriyanto  dalam diskusi “Politisi Loncat Pagar, Legislasi Kedodoran” di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (22/2).

Selain untuk merampingkan kelembagaan DPR, kata politisi Partai Golkar yang akrab disapa Hadjri itu, pengurangan jumlah anggota DPR sekaligus untuk membangun kelembagaan DPR agar lebih prestisius, sehingga menarik putra-putra bangsa terbaik yang selama ini tersingkir agar mau jadi wakil rakyat.

Bersamaan dengan gagasan pengurangan jumlah anggota DPR, Hadjri juga menggagas perlunya anggota DPR dari jalur independen guna merespon kekecewaan masyarakat terhadap anggota DPR yang saat ini berasal dari jalur partai politik.

"Jadi jumlah anggotanya dikurangi, sistem rekrutmen anggota DPR diperbaiki dengan cara membuka jalur independen bagi orang-orang terbaik untuk masuk DPR sebagai pengimbang belum kondusifnya sistem rekrutmen partai politik," cetusnya.

Namun diakuinya, monopoli partai politik dalam rekrutmen calon anggota legislatif memang membawa konsekuensi yang sangat berat bagi partai politik sendiri. Buktinya, setiap kesalahan yang dilakukan oleh oknum anggota DPR, ditimpakan pula ke partai politik.

"Padahal kesalahan itu hanya dilakukan oleh kader-kader partai tertentu saja, tapi yang divonis masyarakat adalah semua partai politik tidak benar," ungkap dia.

Karenanya ia menegaskan, anggota DPR dari jalur independen akan menjadi mitra tanding bagi anggota DPR dari jalur partai politik.  "Kalau anggota DPR dari jalur independen itu ternyata tidak lebih baik dari anggota DPR jalur partai politik, biar saja rakyat yang menilainya," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Bertemu Rieke, Golkar Cuek

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler