jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y Thohari mengaku telah memaafkan pelaku pembajakan akun Facebook (FB) dan email pribadinya. Pelaku bernama Nurhamdi Irawan Pulungan, telah meminta maaf pada Hajri melalui ibunya.
Dikisahkan Hajri bahwa ibu Hamdi telah meminta agar dirinya tak memperpanjang ulah anaknya dengan mencabut laporan ke polisi.
BACA JUGA: DPR Minta MK Perketat Proses Judicial Review
"Ibunya meminta maaf dan berbicara panjang kepada saya. Saya memaklumi alasan-alasan yang digunakan, meskipun saya menolak pengakuannya bahwa meng-hack akun tersebut merupakan keisengan belaka. Karena, korban dari tindak penipuan tersebut sangatlah luas dan banyak. Bahkan ada yang sampai jutaan rupiah per-orang," beber Hajri pada JPNN, Jumat (27/12).
Awalnya Politisi Partai Golkar ini sempat keberatan memaafkan pelaku pembobolan akun FBnya, namun akhirnya luluh setelah mendengar penjelasan ibunya.
BACA JUGA: Ini Kasus Korupsi Menonjol yang Ditangani Polri di 2013
Hajri menilai bahwa Hamdi tergolong anak yang pintar. "Secara pribadi saya memaafkan kelakuan Hamdi Pulungan. Bagi saya yang penting nama dan akun saya tidak lagi digunakan untuk penipuan," akunya.
Mengetahui Hamdi sempat putus sekolah saat di STM lantaran orangtuanya tidak mampu membiayai, Hajri justru berniat mensekolahkan Hamdi dengan bidang yang sesuai dengan dirinya.
BACA JUGA: Illegal Logging Turun, Illegal Mining Meningkat
"Saya terenyuh dengan permintaan ibunya. Menurut saya si Hamdi ini anak yang pintar dan cerdas. Hanya saja kepintaran dan kecerdasannya disalurkan dengan cara yang salah. Saya dan teman-teman sedang berunding (menyekolahkan, red). Oleh karena itu PP Muhammadiyah berkehendak untuk menyekolahkan Hamdi di lembaga pendidikan Muhammadiyah yang cocok dengan kecerdasannya," terang dia.
Lalu apakah itu artinya laporan ke polisi akan segera dicabut? Menanggapi pertanyaan itu, Hajri belum bisa memastikannya. Yang akan dia lakukan saat ini yakni berkonsultasi dengan pihak kepolisian terkait laporan yang sudah kadung ditindaklanjuti polisi.
"Saya akan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya berkenaan dengan permohonan keluarga Hamdi, khususnya Ibundanya, yang meminta agar saya mencabut laporan saya. Rasanya kurang etis kalau saya mencabut dengan begitu saja laporan saya ke Polisi. Intinya, saya terenyuh dengan keluarga itu. Mudah-mudahan Hamdi dapat segera melanjutkan sekolah di Muhammadiyah menjadi anak yang cerdas dan baik," harapnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim WNI Overstayers di Arab Tersisa 596 Orang
Redaktur : Tim Redaksi