jpnn.com, TANGERANG - Bisnis kuliner kekinian yang merupakan bagian dari kewirausahaan di Indonesia terus berkembang dan diramaikan oleh banyak pendatang baru, salah satunya yaitu Taso.
Brand Taso merupakan singkatan dari Taiwan Sosis, produk lokal yang sedang memperluas jaringan usahanya di tanah air.
BACA JUGA: Rayakan Ulang Tahun Danilla, Lawless Donuts Hadirkan Promo Spesial
Sosis itu bukan produk impor dari Negara Taiwan melainkan hanya terinspirasi dari produk olahan daging tersebut yang kemudian disajikan dalam berbagai menu.
Di bawah naungan PT. Taso Indonesia Raya, produk Taso dibuat menggunakan bahan baku dari Indonesia..
BACA JUGA: Ratatat Resmi Dibuka, Bar Bergaya Vandal dengan Berbagai Keseruan
Lio Adrian, CEO PT. Taso Indonesia Raya menjelaskan bahwa kehadiran Taso dilatarbelakangi oleh hasil survei tentang makanan di Taiwan dan salah satu yang sukses dan terkenal adalah produk olahan berbahan dasar sosis.
Menurutnya, cita rasa sosis unik dan berbeda dengan kebanyakan sosis berkiblat pada cita rasa Amerika dan Eropa tersebut membuatnya ingin menghadirkannya di Indonesia.
BACA JUGA: Anda Tidak Ingin Terserang Osteoporosis, Sebaiknya Hindari Mengonsumsi 3 Makanan Ini
"Dengan ada rasa manis dan gurih pada sosis tidak seperti yang biasa dinikmati yang cenderung asin, saya cukup yakin masyarakat Indonesia juga sebenarnya suka ini. Kami coba bereksperimen mengganti bahan dagingnya dengan ayam, dan membuat sosis yang benar benar mirip sekali dengan yang di Taiwan," kata Lio Adrian dalam keterangan resmi, Sabtu (24/2).
"Sosis ini berbahan dasar 100 persen ayam dan menggunakan bumbu-bumbu asli dari Indonesia. Ini adalah sosis halal ala Taiwan pertama di Indonesia," lanjutnya.
Taso yang dijual dengan konsep stall atau kaki lima (streetfood) serta sudah mengantongi sertifikat Halal dan ijin edar BP POM tersebut hadir perdana pada pertengahan tahun lalu.
Sekarang, Taso telah memiliki sejumlah kemitraan yang tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera.
Produsen Taso memilih bentuk kemitraan dan bukan franchise dalam mengembangkan usaha dengan pertimbangan agar lebih cepat memperkenalkan produk kepada masyarakat.
Tujuannya mempermudah akses untuk orang yang ingin berwiraswasta menjual produk Taso sehingga bisa ikut membantu kesempatan lapangan kerja.
Pada 2024, Lio Adrian sementara hanya menargetkan sekitar 50 kemitraan Taso saja dikarenakan untuk menjaga kualitas pelayanan dan mutu produk ketika berada di tangan mitra.
"Taso ingin yang menjadi mitra memang orang-orang yang ingin maju bersama. Bukan yang bermitra setelah itu dibiarkan begitu saja lalu tutup, itu kan malah bikin jelek nama brand. Secara periodik setiap sebulan sekali nanti akan ada kunjungan pembinaan dan review di semua outlet oleh tim," beber Lio Adrian.
Keikutsertaan Taso pada ajang Info Franchise & Business Concept (IFBC )2024 di Tangerang ICE BSD Hall 1 pada 23-25 Februari 2024, merupakan langkah pencarian mitra Taso yang pertama untuk skala nasional.
Meski sebagai pendatang baru dalam event ini, Taso berhasil didaulat menjadi salah satu brand yang meraih penghargaan The Emerging Business Opportunity IFBC 2024.
"Tentunya kami berterima kasih kepada penyelenggara IFBC 2024 atas pemberian penghargaan yang merupakan sebuah prestasi dan kepercayaan besar bagi Taso. Di kesempatan event ini Taso memberikan harga spesial bagi masyarakat yang ingin bermitra," tambahnya.
Taso tersedia dalam tiga menu yaitu Stick Taso, Taso yang dipotong-potong, dan Taso Rice Bowl. Varian Rice Bowl sendiri terbagi dalam tiga macam seperti Taso Sunny, Taso Chiffon serta Taso Crispy Egg.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi