Untuk program yang pertama, Halim ingin melakukan pembenahan di organisasi terkait tertib administrasi, tugas, dan tertib meeting.
"Tugas pokok dan fungsi dalam sistem harus jelas. Sesuai dengan tugas kewenangan. Kedua kami ingin melakukan pembenahan komunikasi, ketiga memfasilitasi jalannya kompetisi dan pekerjaan yang sduah disahkan Exco. Dan, keempat kami akan melakukan kondolidasi antar anggota, " katanya.
Untuk yang terakhir, Halim menyebut ingin meningkatkan kerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan PSSI baik di luar maupund alam negeri. Dia akan membuat program yang bsia membangun kerja sama lebih baik dengan Kemenpora dan KONI.
"Saya akan melanjutkan tekad untuk memperbaiki sepakbola Indonesia dengan stakeholder yang ada," ucapnya singkat.
Kendati sdauh emmliki beberap fokus kerja dan diputuskan oleh Exco PSSI, Halim ternyata tidak sepenuhnya diterima oleh anggota PSSI. Terbukti, sejumlah mantan pemain dan pengurus PSSI dari wilayah Indonesia Bagian Timur mendatangi kantor PSSI dan mempertanyakan keputusan PSSI.
Mereka merasa keputusan pengangkatan Halim tidak fair dan sepihak. Alasannya, Halim tiadk dikenal oleh mereka dan sampai saat ini masih belum diketahui sejauh apa kapasitas lelaki asal Jombang, Jawa Timur tersebut.
"Kami atas nama mantan pemain nasional dan para asosiasi pengurus daerah PSSI dari bagian timurtidak menyetujui pengangkatan Sekjen. Kenapa dia tiba-tiba bsia jadi Sekjen tanpa kami tahu siapa dan kapasitasnya," ujar salah seiorang perwakilan pemain, Mustafa Umarella.
"Kami melihat ada beberapa orang yang loyal kepada PSSI bahkan rela tidak dibayar, malah tidak terpilih. Kami pikir ini tidak fair pemilihannya," tambahnya.
Sayang, ketua umum PSSI Djohar cukup sulit dikonfirmasi perihal adanya protes dan penolakan terhadap Halim Mahfudz. Saat dihubungi, ponselnya tak aktif. Demikian, juga dengan beberap pesan singkat yang dikirimkan tak ada yang dibalas. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinasi Klub Songsong Kompetisi
Redaktur : Tim Redaksi