Hama Wereng Ancam Panen, Mentan Yakin Bisa Kendalikan

Minggu, 13 Agustus 2017 – 08:12 WIB
Persawahan. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa sentra produksi pertanian diserang oleh hama jenis Wereng Batang Coklat (WBC) memasuki musim kemarau pada akhir tahun 2017 ini.

Catatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan total luas lahan yang terkena hama Wereng di Indonesia dari bulan Januari hingga Juli 2017 mencapai 67.749 hektar.

BACA JUGA: Jadikan Momentum Hari Kemerdekaan Menuju Pertanian yang Lebih Baik

Sementara sawah yang mengalami gagal panen akibat dari serangan hama wereng tersebut hingga saat ini seluas 746,71 hektar.

Data ini diolah dari laporan para petani, maupun pemetaan di lapangan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di berbagai daerah.

BACA JUGA: Kementan Gerak Cepat Tangani Serangan Wereng Cokelat

Meski demikian, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yakin kondisi masih dapat dikendalikan.

“Luas lahan yang diserang sangat kecil perbandingannya dengan luas seluruh lahan di Indonesia,” katanya di Jakarta kemarin (12/8).

BACA JUGA: Kementan Gerak Cepat Tangani Serangan Wereng Cokelat

Namun, Amran menyebut bahwa pengendalian hama harus segera dilakukan sedini mungkin untuk mengantisipasi meluasnya wilayah serangan hama atau bahkan bisa meledak hingga menurunkan produktivitas padi nasional.

“Kiat-kiat pengelolaan pertanaman padi di lapangan sudah kami lalukan,” kata Amran.

Pria kelahiran Makkasar ini menyebut sudah jauh-jauh hari me merintahkan tim pengendalian hama Kementan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk segera melakukan kontrol di lahan-lahan yang diserang.

“Meskipun serangan masih belum mengkhawatirkan, tapi petugas harus sigap dan siap bergerak,” katanya.

Dalam pencegahan ini, Kementan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah rekayasa ekologi lahan dan reagroekosistem dengan meningkatkan predator hama di lingkungan, Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Biointensif, serta merakit varietas-varietas bibit yang lebih tahan serangan hama.

Amran mengaku sudah memerintahkan semua unit kerja POPT bergerak. Juga memerintahkan balai-balai pertanian di daerah untuk berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mencari spot-spot daerah yang terdampak wereng.

“Tiap hari daerah terdampak wereng dimonitor, dan segera dilaporkan," kata Amran.

Di Purbalingga Jawa Tengah, serangan Wereng pada beberapa bulan terakhir hampir mencapai 150 hektar dari total 15 ribu hektar lahan pertanian di Purbalingga.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Lily Purwati megatakan bahwa sejauh ini pihaknya sudah mampu mengendalikan serangan ini. “Tinggal 95 hektar yang tersisa,” katanya.

Dalam mengatasi serangan ini, Lily juga dibantu oleh Badan Litbang Pertanian Kementan, Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purbalingga, TNI dan Penyuluh pertanian.

Balai Litbang, kata Lily sudah membawa peralatan lengkap berupa Bioprotektor, Bio Dekomposer, serta modul sistem tanam Jajar Legowo Super atau Jarwo Super. Yakni cara penanaman dengan mengatur jarak antar tanaman.(tau)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Petani adalah Pelaku Utama Pembangunan Pertanian


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler