jpnn.com, BANDUNG BARAT - Iwan (40), warga RT 005/RW 007 di Kelurahan Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (10/5) siang tampak semringah. Buruh bangunan itu adalah salah satu penerima Bantuan Sosial Tunai (BST).
Setelah berjalan kaki sejauh satu kilometer dari rumah, Iwan ikut mengantre pembagian BST di Aula Kantor Kelurahan Tanimulya. "Alhamdulillah uangnya bisa saya gunakan buat kebutuhan makan sehari-hari," kata Iwan setelah menerima BST.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Mensos soal Pembagian Bansos Corona di Jakarta dan Jawa Barat
Namun, antrean pengambilan bansos itu tak seperti dahulu. Sebab, setiap warga yang mengantre harus mengenakan masker dan menjaga jarak fisik paling tidak satu meter dari pengantre lainnya.
Kini, pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) telah berimbas ke berbagai sektor ekonomi. Iwan yang semula menghidupi istri dan dua putranya dari hasil bekerja sebagai buruh bangunan pun kini tak memiliki penghasilan.
BACA JUGA: Mensos Perintahkan Sonny Westerling Segera Berkontribusi Bersama DJSN
“Dulu sebelum wabah Covid-19, penghasilan masih sekitar Rp 700 ribu/minggu. Kini jadi tidak ada penghasilan sama sekali," ungkapnya.
Warga lainnya, Tukiman (68) juga menghadapi persoalan serupa dengan Iwan. Tetangga Iwan di RT 005/RW 007 Kelurahan Tanimulya itu juga penerima BST.
BACA JUGA: Kemensos Salurkan Bantuan Kepada Lansia-Disabilitas Terdampak Corona
Dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), Tukiman mendatangi Aula Kantor Kelurahan Tanimulya sesuai nomor antrean yang telah ditentukan PT Pos Indonesia. "Senang sekali dapat bantuan,” tuturnya.
Tukiman merupakan tulang punggung keluarganya. Namun, penghasilan Tukiman dari berjualan aci goreng tak seberapa, apalagi pada masa pandemi virus corona.
“Satu rumah hanya saya yang kerja. Pekerjaan saya jualan makanan ringan (gorengan aci), pemasukan saya sekitar Rp 30 ribu per hari. Apalagi sedang corona. Sekarang dapat uang (bantuan) ini buat tambahan beli makanan sehari-hari," tuturnya.
Menteri Sosial (Menso) Juliari P. Batubara ikut menyaksikan penyaluran BST untuk warga Kelurahan Tanimulya itu. "Saya ingin memastikan bantuan benar-benar sampai," kata Mensos saat menyampaikan kata sambutan.
Selain itu, Menteri Ari juga mengingatkan warga untuk menggunakan uang bantuan tersebut guna mencukupi kebutuhan pokok, bukan untuk membeli rokok ataupun pulsa. "Buat menambah peralatan anak boleh, terutama yang punya anak. Itu harus didahulukan," ujar Mensos.
Data Kementerian Sosial mencatat jumlah penerima BST di Provinsi Jawa Barat sebanyak 321.016 KK. Sementara untuk jumlah penerima BST di Kabupaten Bandung Barat sebanyak 12.635 KK.
"Untuk hari ini yg dibayarkan di Desa Tani Mulya sebanyak 134 KK," lanjut Mensos.
BST merupakan bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk membantu keluarga miskin dan rentan yang terdampak Covid-19. Bantuan yang diberikan senilai Rp 600.000 untuk setiap KK per bulan dengan masa penyaluran selama 3 bulan.
BST menyasar 9 juta KK di seluruh Indonesia, kecuali Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor (meliputi Kecamatan Cibinong, Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Klapanunggal, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Cileungsi, dan Kecamatan Citeureup), serta Kota Depok, Kota Tangerang; Kota Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi.
Kementerian Sosial telah menyalurkan BST sejak 22 April lalu. Hal itu sebagai wujud komitmen pemerintah bahwa negara hadir sebagaimana tagline Kementerian Sosial HADIR.
Adapun penyaluran BST dilakukan melalui PT Pos Indonesia dan transfer bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). "Penyaluran BST ini melalui kerja sama Kemensos dengan PT Pos Indonesia kepada sejumlah keluarga penerima di seluruh Indonesia,” ucapnya.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni