Hamdalah, Jumlah Penderita Gizi Buruk Menurun

Rabu, 07 Desember 2016 – 21:50 WIB
Ilustrasi. Foto dok JPG/JPNN.com

jpnn.com - BEKASI - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat, sedikitnya ada 40 penderita gizi buruk dalam kurun waktu tahun 2016 ini.

Ini terdata dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terdiri dari bayi di bawah usia 5 tahun.

BACA JUGA: 4 Kebiasaan ini Bisa Membunuh Anda Perlahan

“Angka itu berdasarkan hasil lintas sektoral yang berperan aktif mulai dari pemerintah Desa dan Kecamatan,” Kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten Bekasi, Supri.

Meski demikian Supri mengklaim kalau angka penderita gizi buruk tahun ini mengalami penurunan yang signifikan.

BACA JUGA: Ini Buah Terbaik untuk Penderita Diabetes

Mengingat pada tahun-tahun sebelumnya angka penderita bayi di bawah umur 5 tahun yang mengalami gizi buruk jumlahnya mencapai ratusan.

Menurutnya, terjadinya anak mengalami gizi buruk karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya masalah ekonomi yang sulit  salah satu faktor yang sangat dominan dialami oleh banyak keluarga. Sehingga ketidakmampuan keuangan oranga tua  tidak mampu memberikan makanan yang bergizi pada saat anak usia antara 1 sampai 5 tahun.

BACA JUGA: PGE Dukung Kemenpar Melalui Kawasan Wisata Geothermal

“Kemudian Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di rumah juga dapat berimbas pada kondisi kesehatan anggota keluarga karena dapat mencemari beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan” jelas dia

Dia mengklaim pola penangulangan yang sudah dilakukan tim penangulangan gizi buruk dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada Penderita di Rumah Sakit untuk mendapatkan perhatian medis secara penuh.dan memfasilitasi semua kebutuhan,seperti memberikan imunisasi, obat-obatan,makanan.

“Kami bekerja sama dengan bapeda untuk penanggulangan gizi buruk ini,karena bapeda yang mengelola anggaran dari Corporate Social Responbilty (CSR) perusahan swasta untuk membantu penderita gizi buruk,”ujar dia.

Para orangtua seharusnya mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak.

Namun Rendahnya tingkat pendidikan orangtua sehingga mereka tidak mampu untuk menyediakan jumlah gizi yang dibutuhkan.

“Solusinya harus melibatkan semua pihak di pemerintah daerah mulai dari membantu membangun perekonomian keluarga yang tidak mampu,kemudian memberikan sarana dan prasarana lingkungan yang bersih, memberikan imunisasi secara rutin serta memberikan pembinaan secara berkelanjutan bagi para orang tua,”pungkas dia.(dho/gob/chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendesa PDTT Tawarkan Kolaborasi dengan Homestay Desa Wisata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler