jpnn.com - LONDON- Keputusan Mercedes menggaet psikolog mendapat resistensi besar. Tak tanggung-tanggung, resistensi itu berasal dari internal tim. Adalah sang pembalap Lewis Hamilton yang mengutarakan penolakannya.
Sebelumnya, Mercedes memang sudah mengikat Ceri Evans sebagai psikolog pada seri keempat di Tiongkok lalu. Evans sebenarnya bukan nama sembarangan di dunia olahraga.
BACA JUGA: Andy Murray Gagal ke Perempat Final
Dia pernah menjadi kapten timnas rugby Selandia Baru ketika memenangkan Piala Dunia 2011 lalu. Sayangnya, Hamilton menganggap keberadaan Evans bukan hal yang menguntungkan.
“Itu tidak akan memberikan dampak pada saya. Dampaknya nol besar. Namun, tim memang ingin menjadi yang terbaik di sektor manapun,” terang Hamilton di laman Grand Prix 247, Jumat (9/5).
BACA JUGA: Januzaj Pelajari Etos Kerja Ronaldo
Sikap Hamilton jelas bertolak belakang dengan manajemen Mercedes. Pasalnya, bos Mercedes, Toto Wolff dan Direktur Teknik, Paddy Lowe menganggap psikolog bisa meningkatkan performa tim.
“Untuk saya, sebagai pembalap, itu bukan hal yang dibutuhkan. Tapi, saya yakin, mereka melakukan ini untuk memastikan bahwa mereka sudah melakukan tugasnya dengan baik,” tegas Hamilton. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Coret Red Bull, Mercedes Anggap Ferrari Musuh Utama
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petik Kemenangan Ke-650, Serena ke Perempat Final
Redaktur : Tim Redaksi