Pembalap berusia 27 tahun kelahiran Stevenage, Hertfordshire Inggris tersebut semakin frustrasi karena gagal finis akibat bertabrakan dengan Romain Grosjean (Lotus-Renault) di Grand Prix Belgia (2/9).
Namun sebetulnya, sebelum race, Hamilton sudah sebal dengan performa mobil MP4-27 yang dikendarainya. Pembalap yang sudah menjalani 102 race di Formula 1 tersebut merasa McLaren lebih menaruh perhatian terhadap rekan setimnya Jenson Button.
Pada babak kualifikasi, mobil Button yang memiliki sayap belakang baru berhasil melaju untuk meraih pole position. Sedangkan Hamilton tersesok-seok dan harus start dari posisi nomor delapan.
Karena marah, pada Minggu pagi sebelum lomba (2/9) Hamilton memposting foto lembaran grafis telemetri yang menunjukkan performa mobil Button di akun Twitter miliknya. Telemetri itu jelas menggambarkan, mobil Button lebih cepat darinya. Hamilton juga berkicau dengan bahasa kasar terkait kekecewaannya pada McLaren.
Belakangan tweet tersebut dihapus. Namun itu tidak menghapus kekecewaan komponen tim terhadap tindakan sembrono Hamilton.
"Dia (Hamilton, Red) salah menilai situasi. Dia jelas tidak berfikir dengan jernih," ucap pemimpin tim McLaren Martin Whitmarsh kepada BBC.
Button juga mengutarakan kekecewaan. "Kami bekerja keras untuk mengembangkan mobil. Ini adalah hal yang sangat rahasia dan privat. Saya tidak ingin melihatnya di Twitter," kata Button seperti dilansir The Independent.
"Itu adalah gambar seluruh telemetri dari kualifikasi. Jadi tidak hanya soal sayap belakang. Saya sangat terkejut dan kecewa," imbuh juara dunia 2009 tersebut.
Insiden itu membuat hubungan Hamilton dengan McLaren memasuki tahap cukup kritis. Kasus Twitter tersebut memunculkan speskulasi bahwa pembalap yang mulai membela McLaren sejak 2007 tersebut akan hengkang di akhir musim. Apalagi, hingga sekarang Hamilton belum juga memperpanjang kontrak.
Dengan demikian, Grand Prix Italia di Monza 9 September mendatang akan sangat krusial. Jika tetap mendapatkan hasil buruk dan gagal memperpendek jarak dengan Alonso, bisa saja niatan pindah tim di akhir musim menjadi nyata.
Apalagi, saat ini Hamilton butuh sekali untuk merengkuh gelar. Karena sejak menjadi juara dunia 2008 silam, prestasi Hamilton terus merosot dan tidak pernah menembus tiga besar klasmen akhir.
Kepada tabloid Inggris Daily Mail, Hamilton juga mengeluh soal trofi. "Ron (Dennis, executive chairman McLaren) dan tim memiliki semua trofi asli. Sedangkan pembalap hanya replika. Di hampir semua tim, pembalap mendapatkan yang orisinal," ujar Hamilton.
"Sebagai pembalap, usai kerja keras apa yang ingin kamu bawa pulang ke rumah adalah dua hal. Satu helm saat kecelakaan. Hal lain adalah trofi. Bagi saya itu tidak ternilai. Bahkan, saya tak peduli, kalau mereka tak memberikan saya mobil," imbuhnya. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah, Pistorius Salahkan Kaki Palsu Lawan
Redaktur : Tim Redaksi