jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menilai pernyataan keras Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu merespons tantangan perang dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau dikenal dengan sebutan Organisasi Papua Merdeka (OPM), hal yang wajar.
Dia pun meyakini bahwa sebagai tentara, Ryamizard tentu punya persiapan yang lebih matang untuk memberantas separatisme yang selama ini mengganggu kedaulatan negara. Apalagi bila OPM yang terlebih dahulu memulai perang tersebut.
BACA JUGA: Pernyataan Siap Perang ke OPM Jangan Sekadar Kelakar
"Kalau memang ternyata OPM sudah memulai kontak fisik pakai senjata, tentu harus dihadapi, dan itu tidak bisa kita membiarkan saja. Nanti bisa meluas," ucap Hanafi ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (29/3).
Namun demikian, wakil ketua umum PAN ini berharap tantangan perang dari KKSB/OPM tidak hanya dimaknai sebagai perang fisik menggunakan alutsista, tapi juga perang informasi melawan propadanda yang selama ini dilakukan OPM di forum-forum internasional.
BACA JUGA: Jika Ada Perintah, Siap Perang Melawan OPM
Bahkan pihaknya menilai sebagian besar yang dilakukan oleh OPM, itu propadanda yang berdasarkan hoaks. Sehingga akan lebih tepat bila itu disikapi dengan perang informasi untuk melakukan counter terhadap isu-isu yang dimunculkan oleh gerakan separatis tersebut.
"Saya lebih senang memaknai ajakan perang itu tidak hanya yang sifatnya militer, tapi juga perang informasi dan perang nonfisik yang lain, karena itu sesuai dengan era sekarang," pungkas dia.(fat/jpnn)
BACA JUGA: OPM Menantang, Ryamizard: Ya Perang Saja, Perang Saja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap, Kritik Amien Rais Berdasar Data Bank Dunia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam