Hanura Jeblok di Survei, Oso: Siapa yang Menyuruh Itu?

Jumat, 14 September 2018 – 19:15 WIB
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) santai menanggapi hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam survei itu, Partai Hanura dinyatakan salah satu partai yang tidak lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen.

"Jadi pertanyaannya cuma satu dan sederhana, yang menyurvei itu siapa, dan yang menyuruh menyurvei itu siapa?" kata Oso di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (14/9).

BACA JUGA: OSO: Jangan Seperti Kacang Lupa Kulit

Oso yang juga ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu mengatakan, tidak perlu menyimpulkan terlalu dini soal hasil pemilu. Sebab, prosesnya masih terus berjalan. "Kedua, tidak perlu beranggapan macam-macam, permainan sedang berjalan," tambahnya.

Oso menjelaskan, di Indonesia termasuk dunia politik tentu ada berbagai macam hal yang bisa diprediksi. Namun, kata dia, dengan semangat juang kader Hanura yang lebih tinggi dari sebelumnya, tentu hasilnya juga akan lebih baik.

BACA JUGA: Pilpres di Negara Indonesia Kok Debat Pakai Bahasa Inggris

"Lihat hasilnya, berbeda. Jadi tidak usah merekayasa sendiri, biarkan satu pertarungan secara demokratis berjalan," ungkap Oso.

Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menuturkan, pertarungan demokratis jangan sampai dihambat, dihalangi oleh kelompok tertentu yang bertujuan mengerdilkan partai. "Itu juga tidak fair," tegasnya.

BACA JUGA: Semoga Mbak Polwan Bisa Mengajari Ahok Tata Krama

Dia menegaskan, Partai Hanura sudah beberapa kali diganjal dengan berbagai macam cara. "Tapi, semuanya bisa selesai," tegas Oso yang memimpin Partai Hanura sejak Desember 2016 ini.

"Mulai dari hanya 9 orang (caleg) lolos sekarang menjadi 435 orang yang lolos," tambah Oso.

Sebelumnya diberitakan, hasil survei yang dirilis LSI Denny JA, Rabu (12/9), menyatakan PDI Perjuangan meraih elektabilitas 24,8 persen diikuti Partai Gerindra 13,1 persen, Partai Golkar 11,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,7 persen, Partai Demokrat 5,2 persen.

Sedangkan partai yang dinyatakan tidak lolos PT 4 persen adalah Partai Hanura yang hanya dipilih 0,6 persen responden, Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen, Partai Berkarya dipilih 0,1 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen, dan Partai Garuda dipilih 0,1 persen.

Selain itu, ada lima partai yang terancam tidak lolos PT yakni PKS yang dipilih 3,9 persen responden, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipilih 3,2 persen, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipilih 2,2 persen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dipilih 1,7 persen dan PAN dipilih 1,4 persen.

Survei dilakukan 12-19 Agustus 2018 melibatkan 1.200 responden, menggunakan metode multistage random interview dengan margin of error 2,9 persen. Masih ada 25,2 persen bagi pemilih yang belum memutuskan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oso Sedih, Pelemahan Rupiah Dijadikan Alat Politik Oposisi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler