Hanura Tolak Gabung Koalisi

Jumat, 13 April 2012 – 16:20 WIB

JAKARTA -- Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sarifudin Suding, mengatakan, memang ada tawaran dari Partai Demokrat kepada Hanura untuk bergabung dalam koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab).

Dijelaskan Suding, pada saat forum lobi malam hari jelang pengesahan RUU Pemilu, Hanura membangun komunikasi politik untuk menyamakan persepsi terhadap pasal krusial yang menjadi perdebatan beberapa fraksi.

Waktu itu, jelasnya,  ada Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanah Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Hanura.

"Ada enam (partai). Setelah kita semua sama pandangan kita, lalu kemudian dalam pembicaraan lepas, kawan-kawan dari Partai Demokrat katakan mengajak kita untuk  bersama membangun suatu iklim demokrasi," kata Suding menjawab JPNN, Jumat (13/4).

Seperti diketahui, tawaran kesepakatan ke Gerindra-Hanura itu ada tiga poin. Pertama, mendorong kinerja DPR lebih aspiratif, memperjuangkan kepentingan rakyat, dan memajukan demokrasi.

Kedua, mendukung pelaksanaan program dan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sampai 2014. Ketiga, melakukan kerja sama secara produktif dan senantiasa bersama dalam setiap langkah dan proses pengambilan keputusan politik penting di DPR.

Menurut Suding, pihaknya lalu  menyatakan, bahwa Hanura ini tidak dalam konteks itu. Hanura konsisten sejak dari awal. Tidak beroposisi dan berkoalisi dengan pemerintah, tapi tataran kebijakan.

Artinya, jelas dia,  jika kebijakan SBY-Boediono berpihak kepada rakyat, maka Hanura berkoalisi memberikan dukungan kebijakan itu. Tapi, tegas Suding, "Ketika kebijakan pemerintah SBY-Boediono yang tidak pro kepentingan rakyat, bangsa dan negara, maka Hanura akan mengambil posisi yang berseberangan. Mengambil sikap kritis terhadap kebijakan itu."

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, memang Hanura tidak terbelenggu dengan adanya koalisi seperti itu.

"Kami tidak ingin ada satu ikatan. Artinya keberpihakan kami hanya pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Kami konsisten, tidak pernah menghianati kepentingan rakyat," katanya.

Artinya, apakah koalisi Setgab itu biarkan saja tetap berisi enam partai yang ada seperti selama ini? Kata Suding,  "Hanura tetap di luar."

Bahkan, katanya, hal-hal seperti ini sudah disampaikan kepada Ketua Umum Hanura Wiranto. "Kami sudah paham apa sikap beliau. Beliau memberikan dukungan kami ambil satu sikap. Keputusan selalu kami komunikasikan," pungkas Suding. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nazaruddin Kembali Diperiksa KPK soal Hambalang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler