JAKARTA – Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) blusukan ke daerah perkampungan di Tangerang, Banten, mendapat tanggapan negatif. Bahkan dituding dilakukan hanya sebagai pencitraan semata.
“Presiden kita ini kan mabuk citra. Apapun dilakukannya asal menaikan citranya. Tidak penting tindakannya itu pura-pura, manipulatif, ecek-ecek atau seperti sekarang meniru-niru gaya alami pemimpin lain,” ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut Ray, selama ini Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, blusukan ke tengah-tengah masyarakat murni berdasarkan panggilan dan kebiasaannya. Dan masyarakat melihat itu bukan sebuah kepura-puraan apalagi hanya pencitraan.
“Tapi SBY sepertinya melakukannya untuk tujuan yang berbeda dengan gaya dari tokoh yang ditirunya. Jokowi melakukan itu berdasarkan gaya kepemimpinan yang alami, bukan pencitraan, dan dengan sepenuh hati. Namun SBY melakukannya untuk sekedar menaikan citra, jauh dari kesan alami, apalagi dilakukan dengan sepenuh hati, sangat jauh,” katanya.
Ray justru khawatir, bila Presiden SBY meneruskan gaya seperti ini, nantinya justru mencemari apa yang dilakukan Jokowi.
“Saya khawatir, bila pola ini terus dikerjakan SBY, maka pola-pola blusukan ala Jokowi yang tulus bisa-bisa akan tercemar. Akan mudah dicurigai sebagai cara untuk menaikan citra. Pola blusukan alami ala Jokowi akan tercemar dengan turba citra ala SBY,” katanya.(gir/jpnn)
“Presiden kita ini kan mabuk citra. Apapun dilakukannya asal menaikan citranya. Tidak penting tindakannya itu pura-pura, manipulatif, ecek-ecek atau seperti sekarang meniru-niru gaya alami pemimpin lain,” ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut Ray, selama ini Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, blusukan ke tengah-tengah masyarakat murni berdasarkan panggilan dan kebiasaannya. Dan masyarakat melihat itu bukan sebuah kepura-puraan apalagi hanya pencitraan.
“Tapi SBY sepertinya melakukannya untuk tujuan yang berbeda dengan gaya dari tokoh yang ditirunya. Jokowi melakukan itu berdasarkan gaya kepemimpinan yang alami, bukan pencitraan, dan dengan sepenuh hati. Namun SBY melakukannya untuk sekedar menaikan citra, jauh dari kesan alami, apalagi dilakukan dengan sepenuh hati, sangat jauh,” katanya.
Ray justru khawatir, bila Presiden SBY meneruskan gaya seperti ini, nantinya justru mencemari apa yang dilakukan Jokowi.
“Saya khawatir, bila pola ini terus dikerjakan SBY, maka pola-pola blusukan ala Jokowi yang tulus bisa-bisa akan tercemar. Akan mudah dicurigai sebagai cara untuk menaikan citra. Pola blusukan alami ala Jokowi akan tercemar dengan turba citra ala SBY,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diklaim Lebih Dulu Blusukan Dibanding Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi