Hanya di Dasar Laut yang Tidak Punya Cabang

Selasa, 25 Juni 2013 – 11:32 WIB
DUKUNGAN: Bupati Gunung Kidul Hj Badingah mengapresiasi kegiatan bertema BRI Peduli Nelayan Sadar Wisata yang berlangsung di daerahnya. Kegiatan ini diakhiri dengan peletakanbatu pertama pembangunan pasar pelelangan ikan yang bersih, sehat, dan terjaga dengan baik sanitasinya. Foto: Wahyu Widiyanto/JPNN
Nelayan di kawasan wisata pantai selatan di Gunung Kidul, DIY boleh tersenyum. Mulai Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Ngandong, akan terus mendapat perhatian banyak pihak. Terutama untuk memajukan usaha di bidang tangkap ikan dan pariwisata.

-----------------------------------------------------
SYARIF HIDAYATULLAH - Gunung Kidul
------------------------------------------------------

Nelayan di kawasan wisata pantai selatan di Gunung Kidul, DIY boleh tersenyum. Mulai Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Ngandong, akan terus mendapat perhatian banyak pihak. Terutama untuk memajukan usaha di bidang tangkap ikan dan pariwisata.

Kepala Kantor Wilayah BRI DIY, Triyana bahkan menjanjikan banyak skema pembiayaan yang bisa diambil oleh nelayan untuk mengembangkan ekonomi keluarganya. Misalnya, untuk modal kerjanya dibutuhkan dana segar, maka BRI siap membantu. "Syaratnya sederhana, punya usaha! Sehingga punya kemampuan mengansur cicilannya dengan baik dan tertib," jelas Triyana, di hadapan sekitar 2.000 warga di Pantai Ngandong, kec Tepus, Kabupaten Gunung Kidul itu.

Syarat yang lain, adalah tidak pernah punya riwayat kredit macet di bank yang lain. Ini ketentuan pemerintah, jadi yang punya persoalan kredit macet di bank manapun, maka dia tidak boleh meminjam di bank manapun juga. Data itu dirilis oleh Bank Indonesia, nama-nama yang tidak boleh mengambil kredit lagi. Karena itu, kalau sudah kredit itu, harus bertanggung jawab akan cicilannya.

"Kami tidak mempersulit. Kalau masyarakat nelayan hanya ingin meminjam Rp 20 juta, tidak harus ada jaminan. Yang penting, ada usahanya. Punya penghasilan dari usaha itu. Tetapi soal SIM, KTP, KK, data-data kependudukan, itu wajib dimiliki. Kalau nilai pinjamannya Rp 40 juta sampai RP 500 juta, nah itu memang perlu jaminan. Tim kami akan mendatangi dan mempelajari dengan baik," ucap Triyana.

Triyana menyebutkan, Cabang BRI itu ada di mana-mana, di seluruh Indonesia. ATM nya juga terbesar, terbanyak, dan paling tersebar di seluruh negeri ini. Bahkan di pelosok yang jauh dari kota pun, BRI hadir, melayani setulus hati. "Hanya dasar laut saja yang kita tidak punya cabang!" ucap Triyana disambut gelak tawa warga.

:TERKAIT Hari makin siang, dari pukul 09.00 nelayan sudah hadir di acara workshop yang dilangsungkan di pantai yang berpasir putih dan berombak jernih. Pohon waru dan beberapa jenis lain yang tahan air laut, menjadi peneduh alami yang menyejukkan. Desiran suara angin pantai yang sayup-sayup menambah nyaman suasana pertemuan itu.

Lokasi pantai inilah yang biasa dijadikan titik finish offroad Crab Advanture, yang biasa menelurusi sungai-sungai bertepian batu karang yang keras. Offroader biasa sampai di lokasi itu sudah mendekati sun set, dan menikmai tenggelamnya matahari dari resort yang berdiri eksotis di atas gunung karang. "Sampai berakhir acara, nelayan cukup antusias mendengarkan materi-materi yang menginspirasi mereka untuk memajukan kawasan wisatanya," kata Auri Jaya, GM JPNN (Jawa Pos National Network).

Kegiatan yang diprakarsai Indopos dan Jpnn.com, serta disupport oleh BRI ini cukup padat materinya. Tiga nara sumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata dan pemerhati Ekonomi Kreatif dari Bali cukup membuat warga mendapatkan ilmu baru. Karena itu Bupati Hj Badingah pun mengapresiasi kegiatan ini dengan baik.

Kegiatan dengan tema "BRI Peduli Nelayan Sadar Wisata" ini diakhiri dengan peletakan batu pertama pembangunan pasar pelelangan ikan yang bersih, sehat dan terjaga dengan baik sanitasinya. "Kami berharap nait baik BRI untuk turut memajukan pariwisata Gunung Kidul bisa terwujud, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Bupati Hj Badingah.

Tokoh yang hadir pun cukup terharu oleh kegiatan pemberdayaan dan edukasi masyarakat itu. Dari Dandim Gunungkidul, Kapolres Gunung Kidul, anggota Komisi B DPRD Gunung Kidul, Sunanto Kejaksaan Negeri, KBPH Suryodilogo, Camat dan Kepala Desa pun turut menyimak materi workshop. "Dulu, kawasan ini sulit air bersih. Sekarang gunung-gunung batu dihijaukan, dan keluarlah banyak sumber air bersih. Tidak ada lagi biaya dropping air bersih lagi. Ini patut kita syukuri," kata bupati. (habis)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler