jpnn.com - JAKARTA – Ambisi Jakarta BNI Taplus merebut trofi Proliga 2016 sektor putra gagal. BNI ditekuk Surabaya Samator dengan skor 0-3 (18-25, 22-25, 22-25) pada final di Istora Senayan, Minggu (15/5).
Meski begitu, perjuangan BNI tetap dianggap membanggakan. Sebab, BNI sempat terseok-seok pada awal kompetisi. Namun, BNI langsung berubah menakutkan pada final four.
BACA JUGA: Belajar Dari Kekalahan, Samator Akhirnya Jawara
“Kami sempat menjadi yang terbaik pada final four. Itu sudah menunjukkan bahwa upaya pelatih Joao Eduardo de Paula dan Aji Maulana serta kawan-kawan memang sudah maksimal,” ujar manajer Jakarta BNI Taplus Endang Hidayatullah usai laga.
Endang menambahkan, lolosnya BNI ke partai pemungkas merupakan akumulasi peningkatan kualitas serta perbaikan yang dilakukan tim.
BACA JUGA: Ibrahimovic Ukir Rekor Hebat Sebelum Tinggalkan PSG
“Dari tim yang terseok-seok berada di papan bawah klasemen di awal kompetisi, kemudian berubah menjadi tim yang solid dan menempati papan atas klasemen pada final four,” kata Endang.
Perubahan BNI jelang kompetisi memang cukup frontal. Mereka sempat mengubah nama dari Jakarta BNI 46 menjadi Jakarta BNI Taplus. Eduardo yang pernah membawa BNI juara diangkat sebagai head coach.
BACA JUGA: Lewati Laga Sengit, Elektrik Juara Proliga
Beberapa pemain jempolan juga digaet. Di antaranya ialah Aji Maulana, Sigit Ardian dan Dimas Saputra. “Hasil dari pertandingan dan seluruh perkembangan disepanjang kompetisi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim Jakarta BNI Taplus ke depan,” ujar Endang. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah.. Rooney Ogah Beri Saran Bintang Muda MU
Redaktur : Tim Redaksi