JAKARTA - Meski Rahmad Darmawan sudah ditunjuk oleh Badan Tim Nasional (BTN), sebagai pelatih sementara Timnas, permasalahan sejatinya belum selesai.
Pasalnya, penunjukan itu masih menjadi polemik karena Luis Manuel Blanco yang digesera dari posisi pelatih masih belum menerima.
Selain itu, manajer sementara Timnas Habil Marathi menegaskan jika penunjukan Rahmad dan Jacksen F Tiago sebagai asistennya belum memenuhi aspek legal. Alasannya, tidak ada Surat Keputusan penunjukan itu dari BTN.
"Mereka tidak resmi. Dilatih pelatih lokal sama saja prestasi kita mundur seratus tahun. Blanco belum diberi kesempatan sudah diganti," tegasnya.
Menanggapi hal ini, wakil ketua BTN Harbiansyah Hanafiah mengakui jika penunjukan Rahmad dan Jacksen memang tidak melalui SK. Penyebabnya, dia sulit melakukan komunikasi dengan ketua BTN, Isran Noor.
Tapi, sebelumnya Harbiansyah sudah komunikasi secara lisan dengan Isran untuk mengganti posisi Blanco sementara, sampai laga lawan Arab Saudi pada 23 Maret.
"Dia setuju diganti sementara. Karena itu saya akhirnya kami laporkan ke Exco PSSI dan Exco memutuskan untuk melakukan penggantian itu," tutur lelaki berkacamata tersebut.
Langkah dari BTN yang secara mendadak melakukan pergantian karena sebelumnya dia mencort pemain tanpa melakukan pertimbangan matang dan melihat potensi pemain. Alhasil, terjadilah perpecahan di Timnas saat pemain memilih mogok dan sempat terjadi ketegangan antar pemain.
Dia mendengar, bahwa keputusan dari Blanco dikarenakan ada tekanan untuk memilih pemain dengan materi yang seimbang, antara pemain IPL dan ISL.
"Apa yang disampaikan asisten pelatih terjawab, bahwa mereka ingin fifty-fifty pemain ISL dan IPL. Ditambah kemudian pemain mogok, karena itu saya laporkan ke Ketua BTN dan dia menyetujui langkah sementara ini," tegasnya.
Bahkan, Harbiansyah menyebut ada langkah dari oknum Timnas untuk membuat posisi Blanco aman meski sebelumnya sudah diputuskan bahwa posisinya digeser jadi direktur teknik. Caranya, dengan memberikan uang saku 300 dolar kepada pemain dan pemain disuruh tanda tangan.
"Tapi tanda tangan itu akhirnya dialihkan sebagai tanda tangan dukungan pemain untuk tetap dilatih Blanco," tegasnya.
Sementara itu, Blanco menegaskan masih akan tetap menunggu sampai pertandingan melawan Arab Saudi selesai. Dia merasa sampai saat ini dirinya masih pelatih Timnas sesuai dengan kontrak yang ditandantanganinya.
"Saya tidak marah dan tidak kecewa dengan manajemen. Saya masih menunggu sampai pertandingan pertama nanti berakhir," tandasnya. (aam)
Pasalnya, penunjukan itu masih menjadi polemik karena Luis Manuel Blanco yang digesera dari posisi pelatih masih belum menerima.
Selain itu, manajer sementara Timnas Habil Marathi menegaskan jika penunjukan Rahmad dan Jacksen F Tiago sebagai asistennya belum memenuhi aspek legal. Alasannya, tidak ada Surat Keputusan penunjukan itu dari BTN.
"Mereka tidak resmi. Dilatih pelatih lokal sama saja prestasi kita mundur seratus tahun. Blanco belum diberi kesempatan sudah diganti," tegasnya.
Menanggapi hal ini, wakil ketua BTN Harbiansyah Hanafiah mengakui jika penunjukan Rahmad dan Jacksen memang tidak melalui SK. Penyebabnya, dia sulit melakukan komunikasi dengan ketua BTN, Isran Noor.
Tapi, sebelumnya Harbiansyah sudah komunikasi secara lisan dengan Isran untuk mengganti posisi Blanco sementara, sampai laga lawan Arab Saudi pada 23 Maret.
"Dia setuju diganti sementara. Karena itu saya akhirnya kami laporkan ke Exco PSSI dan Exco memutuskan untuk melakukan penggantian itu," tutur lelaki berkacamata tersebut.
Langkah dari BTN yang secara mendadak melakukan pergantian karena sebelumnya dia mencort pemain tanpa melakukan pertimbangan matang dan melihat potensi pemain. Alhasil, terjadilah perpecahan di Timnas saat pemain memilih mogok dan sempat terjadi ketegangan antar pemain.
Dia mendengar, bahwa keputusan dari Blanco dikarenakan ada tekanan untuk memilih pemain dengan materi yang seimbang, antara pemain IPL dan ISL.
"Apa yang disampaikan asisten pelatih terjawab, bahwa mereka ingin fifty-fifty pemain ISL dan IPL. Ditambah kemudian pemain mogok, karena itu saya laporkan ke Ketua BTN dan dia menyetujui langkah sementara ini," tegasnya.
Bahkan, Harbiansyah menyebut ada langkah dari oknum Timnas untuk membuat posisi Blanco aman meski sebelumnya sudah diputuskan bahwa posisinya digeser jadi direktur teknik. Caranya, dengan memberikan uang saku 300 dolar kepada pemain dan pemain disuruh tanda tangan.
"Tapi tanda tangan itu akhirnya dialihkan sebagai tanda tangan dukungan pemain untuk tetap dilatih Blanco," tegasnya.
Sementara itu, Blanco menegaskan masih akan tetap menunggu sampai pertandingan melawan Arab Saudi selesai. Dia merasa sampai saat ini dirinya masih pelatih Timnas sesuai dengan kontrak yang ditandantanganinya.
"Saya tidak marah dan tidak kecewa dengan manajemen. Saya masih menunggu sampai pertandingan pertama nanti berakhir," tandasnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wushu Bakal Seleksi Atlet Pada 27 April
Redaktur : Tim Redaksi