jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut ada empat aspek strategis agar ekosistem olahraga Indonesia bisa berkembang lebih baik.
Dia mengungkapkannya saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Olahraga Nasional ke-40 2023 di Jakarta International Velodrome, Sabtu (9/9) malam.
BACA JUGA: Semarakkan Haornas, LPDUK Gelar Menpora SIM Racing Championship 2023
Pertama, aspek yang penting ialah industri olahraga.
Menurut Dito, penyelenggara olahraga profesional saat ini hanya berfokus ke pertandingan di lapangan.
BACA JUGA: Dukung Kemajuan Olahraga, Pupuk Kaltim Raih Golden Siwo Award dari PWI Pusat
Namun, mereka belum maksimal dalam meningkatkan value bisnis dari olahraga profesional.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan industri olahraga ini ialah mengadopsi strategi sportainment.
"Penyelenggara olahraga profesional perlu menerapkan strategi sportainment NFL Amerika dengan Half time show di superbowl-nya. Terbukti, sekarang event tersebut menjadi yang paling mahal di dunia untuk urusan periklanan," kata Dito.
Dito meminta agar stakeholder olahraga Indonesia bergotong royong untuk bisa meningkatkan value kompetisi profesionalnhya sehingga bisa memberikan pemasukan yang maksimal.
"Jangan kaku kaya kanebo kering, marilah bergotong royong. Bekerja samalah dengan atlet, artis, influencer atau entertainer untuk membuat program pembudayaan olahraga yang menghibur masyarakat," pesannya.
Aspek kedua ialah sport tourism. Menurut orang nomor satu di dunia olahraga Indonesia tersebut, potensi pariwisata olahraga di seluruh wilayah Indonesia perlu diidentifikasi.
"Pertimbangkan acara olahraga yang ada, infrastruktur olahraga, dan daya tarik alam yang dapat mendukung industri ini," terangnya.
Setelah diketahui, lanjut Dito, kemudian langkah menjalin kemitraan internasional berkolaborasi dengan federasi olahraga dan promotor acara untuk bisa mengembangkan sport tourism itu.
"Ini dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri dan mempromosikan kerja sama antarnegara. Itu juga bisa memperkuat city branding di daerah masing-masing," tuturnya
Aspek ketiga ialah kesejahteraan atlet.
Menteri berusia 32 tahun itu melihat aspek ini sejatinya sudah lama jadi pembahasan.
Namun, Kemenpora bersama kementerian dan lembaga terkait telah berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan atlet melalui berbagai afirmasi.
Mulai dari pelatihan literasi keuangan, permodalan usaha, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, beasiswa atlet, sampai program kesehatan mental.
"Saking cintanya Pak Presiden Jokowi ke atlet, saat ini sedang dirumuskan tentang kesejahteraan atlet sesuai Perpres penghargaan," imbuhnya.
Selanjutnya, aspek keempat ialah sport science. Menurutnya, olahraga Indonesia sudah harus memulai mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.
Banyak hal yang solid dalam ilmu olahraga, seperti fisioterapi, nutrisi, psikologi olahraga, biomekanik, dan lain sebagainya.
"Saya berharap kampus-kampus melakukan penelitian ilmiah untuk memahami lebih baik kebutuhan atlet dan mencari inovasi dalam pelatihan dan perawatan," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Muhammad Amjad