jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan rasa kagumnya kepada gedung Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke di Provinsi Papua Selatan.
Muhadjir mengungkapkan hal itu saat saat mewakili Presiden Joko Widodo (Joowi) meresmikan Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke di Provinsi Papua Selatan, pada Kamis (27/4).
BACA JUGA: Danrem 174 Merauke Berkunjung ke Keuskupan Agung Merauke, Nih Tujuannya
Muhadjir berharap gedung tersebut dapat menjadi lingkungan gerejawi yang dapat digunakan sebagai bagian dari pengembangan di tanah Papua.
Menurutnya, pusat-pusat peribadatan, termasuk gereja seyogyanya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga dapat menjadi pusat dari kebudayaan.
BACA JUGA: Apel 148.261 Personel Polisi, Menko PMK Apresiasi Operasi Ketupat
“Tadi saya lihat, saya intip, anak-anak kecil bermain-main di lingkungan ini. Itulah sebetulnya masa depan Indonesia di tangan mereka. Kalau mereka sejak kecil sudah berada di dalam lingkungan yang bagus, lingkungan gereja, saya yakin mereka akan menjadi jenis-jenis orang yang baik di masa depan,” ucap Muhadjir.
Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke dilandaskan banyaknya jumlah umat Katolik yang berada di Keuskupan Agung Merauke.
BACA JUGA: Lantunkan Selawat, Menko PMK Lepas Peserta Mudik Gratis untuk Pemotor
Kementerian Agama mencatat ada 400 ribu umat yang berada di wilayah keuskupan tersebut.
"Saya berharap pasca operasionalisasi gedung baru ini, seluruh umat yang ada dapat segera memperoleh pelayanan, terutama dalam pelayanan peribadatan dan administrasi gerejawi," ungkap Menko PMK.
Muhadjir pun akan mendorong jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk dapat membantu memenuhi sarana yang masih diperlukan.
Eks Mendikbud itu ingin agar gedung tersebut tidak hanya sekedar gagah di luar, tetapi juga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas serta dapat meningkatkan iman, kinerja, semangat kesatuan, dan kemajuan Papua.
“Gereja ini harus betul-betul menjadi center of excellence untuk membangun Papua masa depan. Tadi Bapak Bupati sudah menyampaikan Kabupaten Merauke, khususnya Papua Selatan adalah tanah damai, dan kalau sudah damai jangan dipakai sendiri damainya, tetapi juga harus disebarkan kepada tempat lain yang belum damai. Kedamaian seluruh tanah Papua adalah tanggungjawab kita bersama,” ujar Muhadjir.
Muhadjir turut mengutip salah satu ayat dalam Alkitab, yakni Surat Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus pada Bab 4 Ayat 11-12, “Dan Dia memberi para rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru, untuk memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, untuk membangun tubuh Kristus,” tutur Muhadjir.
Melalui kutipan ayat itu, Muhadjir mengajak para umat Katholik agar menggunakan berbagai keahlian atau fasilitas yang dimiliki untuk tidak hanya membangun gereja atau kantor Keuskupan secara fisik, tetapi juga mengisi dan mempercepat pembangunan, menciptakan perdamaian dan toleransi beragama, demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di Papua, khususnya di Provinsi Papua Selatan yang baru saja dimekarkan oleh pemerintah pusat.
"Saya berharap betul keberadaan gereja di Papua Selatan ini, bukan hanya dalam arti fisik, tetapi adalah entitas betul-betul bisa memberikan cahaya yang menerangi seluruh tanah Papua,” ujar Menko PMK.
Turut hadir dalam agenda tersebut Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanis Mbaraka, serta Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, Perwakilan dari Kementerian PUPR, serta para kepala daerah, rohaniwan dan rohaniwati lingkup Keuskupan Agung Merauke.
Setelah agenda peresmian gedung, Muhadjir turut meninjau Puskesmas Mopah guna mengecek ketersediaan alat-alat penunjang, seperti USG dan Antropometri.
Muhadjir juga membagikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada tenaga medis dan masyarakat Kabupaten Merauke yang berada di sekitar area tersebut.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul