Harapkan Pemain Kembali Latihan

Kamis, 07 Maret 2013 – 07:46 WIB
MEDAN -- Boikot latihan PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) merupakan ekspresi kekecewaan pemain atas belum adanya kejelasan kontrak.

Namun aksi itu diharapkan tim pelatih segera berakhir. Senin (11/3) mendatang, Asisten Pelatih, Edy Syahputra menjadwalkan latihan kembali digelar.

Edy coba memaklumi kekecewaan pemain. Karena itu mogok latihan diharapkannya hanya berlangsung selama sepekan.

"Setelah aksi mogok itu, saya ditelpon beberapa orang pengurus. Mereka minta pemain untuk bersabar dan minta kami untuk latihan lagi. Karena itu saya rencanakan Senin kembali latihan lagi. Cukuplah seminggu ini tidak latihan," katanya.

Yang dikhawatirkan Edy, adalah kondisi pemain yang bakalan drop jika latihan ditiadakan. Apalagi nantinya sewaktu-waktu kompetisi Divisi Utama LPIS yang saat ini jadwalnya belum jelas tiba-tiba digelar.

"Saya takutnya PSSI ini gelar kompetisi tiba-tiba. Sementara kondisi kita malah jadi tidak siap karena tidak latihan. Masyarakat mana mau tahu kita mogok latihan atau tidak. Mereka menuntut hasil dan nama saya yang dipertaruhkan," bebernya.

Edy memang belum menyampaikan rencananya ini kepada pemain. Ia berupaya menyampaikan keresahan pemain kepada pengurus. "Memang saya belum bilang kepada pemain. Saya harapkan dalam seminggu ini ada digelar rapat untuk membahas tindak lanjut seperti apa ke depannya. Jadi nanti saya bisa sampaikan kepada anak-anak," katanya.

Sebelumnya pengurus sempat menjanjikan akan membayar gaji bulanan kepada awal Maret. Namun belum ada tanda-tanda hal itu dapat direalisasikan.

"Kalau itu mereka belum ada bilang soal itu. Tapi kalaupun nanti tidak ada saya tetap akan gelar latihan. Jadi berapapun pemain yang datang latihan Senin harus tetap digelar," katanya.

Namun bagaimana dengan status Edy? Sepeninggal Abdul Rahman Gurning, manajemen belum menunjuk pelatih kepala. Edy digadang-gadang menjadi suksesor Gurning. Toh, belum ada penunjukan baru.

"Sejauh ini memang belum ditunjuk. Cuma King (Julius Raja, red) yang ngomong. Karena itu sebelum latihan Senin maunya sudah ada ditunjuk pelatih kepala baru. Siapa saja kalaupun gak sayapun gak masalah. Tapi kalaupun tidak nantinya saya hanya sekedar mengumpulkan pemain saja untuk jaga kondisi," jelasnya.

Sebelumnya kapten tim, Saktiawan Sinaga mengatakan kekecewaan pemain karena kondisi kocek pemain juga sudah minim karena belum juga adanya kejelasan.

"Pemain kan tidak semuanya dari Medan. Banyak yang dari luar daerah seperti  Binjai, Stabat, Serdang Bedagai dan Perbaungan. Kami butuh uang transport untuk datang ke mess. Kami kebingungan karena sisa uang panjar saja sudah tinggal sejuta. Belum lagi untuk mendanai kebutuhan sehari-hari," tutur Sakti.

Sakti juga mengkritik minimnya kontribusi mayoritas pengurus dari gemuknya jumlah kepengurusan. Dari 109 pengurus hanya sedikit yang mau merogoh koceknya untuk membantu pendanaan tim.

Sementara itu Ketua Umum Benny Sihotang belum bisa berbuat banyak untuk menghentikan aksi mogok pemain. 

"Kalau memang karena itu pemain mogok, saya bisa pahami. Tapi manager's meeting belum jelas, kami mau bagaimana lagi. Ya, mudah-mudahan nanti bisa memberi uang capek lagi ke pemain," ucapnya. (don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seri Lawan Valencia, PSG Tetap Lolos

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler