jpnn.com, JAKARTA - Selain melansir motor-motor terbaru, PT GAS Motorcycle - distributor Triumph di Indonesia juga melengkapinya melalui ketersediaan ragam aksesori bagi penunggang Triumph. Hanya saja, harga aksesori Triumph hampir setara harga sebuah motor Jepang yakni sampai Rp 70 juta.
Nilai Rp 70 juta sekadar aksesori motor Triumph sudah cukup bagi Anda memboyong satu unit sport bike atau skutik premium Jepang yang hanya berbanderol kisaran Rp 64,3 juta.
BACA JUGA: Gaya Ngeles Harga Triumph Tiger 800 XCX Baru
Harga selangit bagi sebagian kalangan masyarakat itu tentu wajar. Apalagi jika melihat aksesori yang ditawarkan bukan produk aftermarket tapi langsung racikan pabrikan motor asal Inggris itu.
Parts and Accessories PT GAS Inyo Lubis menegaskan, harga aksesori Triumph juga sesuai dengan harga motornya. Seperti Tiger 800 XCX baru saja dibanderol senilai Rp 475 juta off the road, maka aksesori yang ditawarkan pun kisaran Rp 50-70 jutaan sudah sesuai dengan kempuan pemiliknya.
BACA JUGA: Tantang BMW F850 GS, Ini Unggulan Triumph Tiger 800 XCX Baru
Detail aksesori Triumph Tiger 800 XCX baru. (Foto: ridha/JPNN)
"Akserosi Triumph Tiger 800 XCX baru ini sebenarnya sampai Rp 70 jutaan kalau pannier atau boksnya pakai bahan alumunium. Kalau Rp 50 jutaan itu boksnya pakai bahan poly carbonate dan untuk kapasitas sama-sama 15 liter kanan dan kiri," ujarnya di saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (15/8).
BACA JUGA: Triumph Rilis Motor Gaya Bobber dan Adventure
Paket Rp 50 juta, lanjut Inyo, selain dapat boks berbahan poly carbonate juga dapat standar tengah, tank guard, fog lamp, radiator guard dan fork guard serta low seat jadi joknya turun dua senti meter dari standarnya.
"Total ada tujuh item kurang lebih, untuk boks saja yang bahan alumunium harganya Rp 30 juta," jelasnya.
"Kami memang menjual aksesori resmi Triumph bukan aftermarket. Untuk Triumph Street Scrambler knalpotnya saja Rp 20 jutaan kalau full spek aksesori bisa sampai Rp 70 jutaan," katanya lagi. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brad Pitt Lelang Motor Klasiknya, Hanya Ada 3 di Dunia
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha