Harga Ayam di Madiun Cuma Rp6 Ribu per Kg, Tangsel Rp25 Ribu

Minggu, 19 April 2020 – 18:24 WIB
Ilustrasi pedagang daging ayam. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Harga ayam pedaging di Madiun anjlok hingga ke angka Rp6 ribu per kilogram. Anjloknya harga ayam ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat para peternak tidak bisa menjual hasll ternaknya ke wilayah Jabodetabek.

Para peternak di Madiun bahkan melakukan aksi bagi-bagi ayam gratis kepada warga sebagai protes atas anjloknya harga.

BACA JUGA: Ringankan Beban Rakyat, Pemerintah Beli Ayam Peternak di Jawa Timur

Beruntung Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur langsung bertindak dengan membeli hasil ternak para peternak Madiun.

Jika di Madiun harga ayam pedaging Rp6 ribu per kilogram, berbeda dengan di Tangerang Selatan. Di Tangsel harga ayam pedaging mencapai Rp25 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Ditanya Soal Agama, Rina Nose: Atur saja Bagusnya Apa

Seperti pantauan di Pasar Modern, Pondok Cabe, Tangsel. Rerata pedagang ayam menjual harga ayam Rp32 ribu hingga Rp35 ribu per ekor tergantung beratnya. Untuk berat 1,4 kg, dijual Rp 35 ribu.

Menurut Ismail, pedagang ayam, harga ayam dipengaruhi pasokan dari suplier. Sejak Corona, pasokan ayam dari suplier jadi terhambat sehingga harga ayam sedikit mengalami kenaikan.

BACA JUGA: Putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Minta Maaf

"Jadi kenaikan harga ayam ini bukan karena stok kurang ya. Saya sudah telepon peternak langganan, katanya enggak bisa kirim banyak karena ada PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Padahal di kandang ayamnya banyak yang siap panen tetapi tidak bisa tersalurkan semuanya," terang Ismail kepada JPNN, Minggu (19/4).

Belum lagi bertambahnya biaya operasional. Banyak tukang panggul menaikkan jasa angkut.

Ismail mengaku memilih menjual ayam di bawah 2 kg agar lebih mudah terjual. Apalagi di masa pandemi jumlah pembeli berkurang jauh.

Agar tidak mengalami kerugian besar, Ismail menawarkan jasa antar. Bagi konsumen yang takut ke pasar bisa memesan lewat WhatsApp Ismail.

Kemudian pria bertubuh kecil ini yang mengantarkan langsung ke rumah pelanggan

"Masa pandemi ini pedagang harus kreatif dan lebih banyak jemput bola. Kan banyak orang takut keluar rumah, kami yang harus mendekati. Caranya mengantarkan belanjaan ke rumah pelanggan," tandasnya.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler