jpnn.com - JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyambut baik kenaikan harga batu bara acuan (HBA).
Meski begitu, kenaikan tersebut tetap diwaspadai karena khawatir hanya sementara.
BACA JUGA: Awal 2017, Harga Batu Bara Diprediksi Melesat
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengaku bersyukur atas kenaikan harga batu bara sebesar 22,9 persen menjadi USD 84,89 per ton pada November 2016.
Sebelumnya, HBA pada Oktober 2016 sebesar USD 69,07 per ton "Menurut saya, kita bersyukur," kata Garibaldi di Adaro Institute.
BACA JUGA: Harga Tomat Turun, Rica MelonjaK
Meski naik, perusahaan batu bara tersebut tetap waspada.
Sebab, belum ada kepastian atas perbaikan kondisi harga batu bara secara permanen.
BACA JUGA: Begini Caranya Agar Pemberdayaan Potensi Kelautan Maksimal
"Yang paling penting kami melihat ini sustainable tidak. Saya selalu mengatakan kalau harga jual tidak bisa prediksi," ungkap Garibaldi.
Garibaldi menuturkan, PT Adaro Energy Tbk tidak ingin terlena dengan kenaikan harga batu bara.
Oleh karena itu, Adaro Energy tetap konsisten melakukan efisiensi untuk menekan berbagai biaya.
Itu agar sepak terjang perusahaan bisa lebih baik di tengah kondisi harga batu bara yang belum pasti.
"Saya konsisten bahwa selama ini memang kami-kami di Adaro sudah berupaya sedemikian rupa menekan cost dari produksi kami dengan efisien dan segala macam," tutur Garibaldi. (ctr/lhl/k18/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktor-faktor Penyebab Harga Emas Makin Kinclong
Redaktur : Tim Redaksi