Harga Bawang Merah Anjlok, Ini Strategi Petani

Senin, 20 Juli 2015 – 20:56 WIB

jpnn.com - BREBES--Harga bawang merah yang anjlok dalam sebulan terakhir, membuat petani di Brebes memilih untuk menahan hasil panennya.

Mereka berencana melepas hasil panennya usai lebaran. Dengan harapan, harga bawang merah bisa terdongkrak dari Rp 10 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilo.

BACA JUGA: Hari Ini Rest Area Cikopo-Palimanan Masih Sepi

Jadi, jangan heran bila melintasi Kabupaten Brebes, saat ini jarang terlihat bawang merah. Yang banyak dipasarkan adalah telur asin.

"Iya kami simpan di rumah bawang merahnya. Kalau dijual sekarang harganya jatuh sementara modal saat tanam bawang cukup besar," kata Warsiti, petani bawang merah di Desa Grinting, Kabupaten Brebes, Senin (20/7).

BACA JUGA: Silakan Mampir ke Rest Area Km 130 dan Km 86, Ngopi Gratis

Perempuan gemuk ini mengaku, memilih tidak menjual hasil panennya karena harga bawang merah sebelum puasa sempat di angka Rp 40 ribu per kilo. Namun saat puasa pelan-pelan turun hingga anjlok ke angka Rp 10 ribu.

"Sedih sekali kami, karena tidak bisa merasakan harga bagus lebih lama. Ini harganya masih di angka Rp 10 ribu per kilo," ucapnya.

BACA JUGA: Antre Dua Kilometer, Masuk Tol Cikampek Lancar Jaya

Dia menyebutkan, pengalaman tahun lalu, harga bawang akan melonjak usai lebaran. Itu sebabnya para petani di Brebes memilih untuk menahan diri sampai harganya bagus. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pintu Masuk Tol Cikopo Mengular dari Km 74


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler