jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menetapkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) buku pelajaran. Kenaikan HET buku itu kabarnya berhubungan dengan permintaan kalangan penerbit dan percetakan.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi mengatakan, pihaknya hanya menyusun konten atau isi buku pelajaran.
BACA JUGA: Cegah Radikalisme, Pendidikan Harus Ikut Rekomendasi BNPT
Urusan penetapan harga buku nanti ditangani Sekjen Kemendikbud serta Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. ’’Untuk kontennya sudah selesai,’’ katanya Rabu (25/5).
Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi menuturkan belum memegang daftar HET buku pelajaran yang bakal diedarkan pada pelajaran 2016–2017.
BACA JUGA: Si Doel: Tak Mudah Raih Juara III OSN
“’Kalau naik dari HET yang ditetapkan Kemendikbud sejak enam tahun lalu, menurut saya wajar-wajar saja,’’ jelasnya.
Mantan direktur pembinaan SMP Kemendikbud itu menjelaskan, HET akan segera ditetapkan. Dalam penetapan HET itu, Kemendikbud tetap melibatkan pihak penerbit atau percetakan yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
BACA JUGA: Si Doel: Tak Mudah Raih Juara III
HET buku-buku pelajaran Kurikulum 2013 (K-13) sejatinya baru berusia tiga tahun. HET buku-buku K-13 ditetapkan di era Mendikbud Mohammad Nuh.
Rata-rata harga buku di bawah Rp 20.000 per judul. Buku dengan tebal 300-an halaman biasanya di pasaran dipatok Rp 50 ribuan, tapi di HET Kemendikbud hanya sekitar Rp 20 ribu. (dio/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Aksi Nyata Indosat Ooredoo, Ratusan Karyawan Mengajar
Redaktur : Tim Redaksi