ILIR – Pedagang cabai mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa hari ini harga cabai merah merangkak naik, semula harganya Rp28 ribu per kilogramnya, saat ini melonjak menjadi rata-rata Rp50 ribu per kilogram.
Wasni, salah seorang pedagang cabai di Pasar 16 Ilir mengatakan, akibat kenaikan harga cabai ini pembeli sepi. Normalnya, harga cabai Rp28 ribu per kilogramnya, saat ini melonjak menjadi Rp5 ribu per onsnya atau Rp50 ribu per kilogramnya.
“Sudah beberapa hari ini harga cabai naik. Pembeli pun berkurang, apalagi pasokan cabai yang kami ambil dari Pasar Induk Jakabaring juga mulai berkurang,” ungkapnya.
Ia mengatakan, biasanya ia dapat jatah kisaran 40 kilogram cabai merah, tapi sekarang ia dan beberapa pedagang yang lain hanya dapat 10 kilogram saja.
Bambang, pedagang cabai lainnya di Pasar 26 Ilir mengatakan, cabai menjadi mahal karena pasokan yang didatangkan ke pasaran memang berkurang. Selain itu, nilai tembus harga cabai dari agen lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Harga cabai merah besar mengalami kenaikan drastis karena pasokan barang didatangkan pedagang pengumpul ke pasaran berkurang,” bebernya.
Hal senada yang disampaikan Siti, pedagang sayur di Pasar Tradisional Sekip. Menurutnya, stok cabai merah di agen memang jumlahnya terbatas. Biasanya setiap hari mendapat jatah kisaran 30-40 kilogram, dan hari ini (kemarin, red) hanya kebagian 10 kilogram saja.
“Pedagang pengecer biasanya menerima pasokan cabai merah dari Pasar Induk Jakabaring, karena di pasar induk pusat mengumpulnya pasokan sayur-mayur dari daerah sentral produksi,” katanya.
Khusus cabai merah, baik harga maupun pasokan barang tidak bisa diperkirakan, bisa saja hari ini harga jual tinggi dan besok pagi mengalami penurunan secara drastis, tergantung dengan kondisi stok barang di pasaran.
“Biasanya kalau petani melakukan panen secara bersamaan, dengan sendirinya pasokan cabai merah ke pasaran akan melimpah yang memicu harga jual menjadi turun drastis,” tukasnya. (cj7/via/ce5)
Wasni, salah seorang pedagang cabai di Pasar 16 Ilir mengatakan, akibat kenaikan harga cabai ini pembeli sepi. Normalnya, harga cabai Rp28 ribu per kilogramnya, saat ini melonjak menjadi Rp5 ribu per onsnya atau Rp50 ribu per kilogramnya.
“Sudah beberapa hari ini harga cabai naik. Pembeli pun berkurang, apalagi pasokan cabai yang kami ambil dari Pasar Induk Jakabaring juga mulai berkurang,” ungkapnya.
Ia mengatakan, biasanya ia dapat jatah kisaran 40 kilogram cabai merah, tapi sekarang ia dan beberapa pedagang yang lain hanya dapat 10 kilogram saja.
Bambang, pedagang cabai lainnya di Pasar 26 Ilir mengatakan, cabai menjadi mahal karena pasokan yang didatangkan ke pasaran memang berkurang. Selain itu, nilai tembus harga cabai dari agen lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Harga cabai merah besar mengalami kenaikan drastis karena pasokan barang didatangkan pedagang pengumpul ke pasaran berkurang,” bebernya.
Hal senada yang disampaikan Siti, pedagang sayur di Pasar Tradisional Sekip. Menurutnya, stok cabai merah di agen memang jumlahnya terbatas. Biasanya setiap hari mendapat jatah kisaran 30-40 kilogram, dan hari ini (kemarin, red) hanya kebagian 10 kilogram saja.
“Pedagang pengecer biasanya menerima pasokan cabai merah dari Pasar Induk Jakabaring, karena di pasar induk pusat mengumpulnya pasokan sayur-mayur dari daerah sentral produksi,” katanya.
Khusus cabai merah, baik harga maupun pasokan barang tidak bisa diperkirakan, bisa saja hari ini harga jual tinggi dan besok pagi mengalami penurunan secara drastis, tergantung dengan kondisi stok barang di pasaran.
“Biasanya kalau petani melakukan panen secara bersamaan, dengan sendirinya pasokan cabai merah ke pasaran akan melimpah yang memicu harga jual menjadi turun drastis,” tukasnya. (cj7/via/ce5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Sambut Niat CMNP Beli Saham Merpati
Redaktur : Tim Redaksi