Harga Daging Ayam Turun, Peternak Menjerit

Jumat, 01 November 2013 – 09:29 WIB

jpnn.com - PONTINAK - Dalam sepekan terakhir harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan. Harganya berkisar antara Rp19 ribu bahkan bisa menyentuh Rp17 ribu perkilogram.

Turunnya harga ayam tersebut mengancam para peternak lokal Kalimantan Barat. ”Sudah hampir sepekan harga daging ayam potong turun. Kita merasa kasihan dengan para peternak lokal Kalbar,” ungkap Suryaman, Ketua I Asosiasi Agribisnis Perunggasan (AAP) Kalbar, kemarin di Pontianak.

BACA JUGA: Resep Dahlan Iskan Kembangkan Perusahaan

Menurut dia, turunnya harga ayam jelas merugikan para peternak lokal. Pasalnya tidak sedikit modal harus dikeluarkan hanya untuk menutupi keseimbangan harga daging ayam di pasaran.

"Itu yang menjadi buah pemikiran kita. Stok ayam banyak dan harga harus turun. Semestinya tetap stabil,” ujarnya.

BACA JUGA: Dapat Listrik Lebih Gampang

Katanya stok daging ayam belakangan memang banyak masuk ke pasar-pasar di Pontianak. Sejak Iduladha lalu harga daging ayam tidak mengelami kenaikan. Harganya biasa bahkan cenderung turun. ”Sebelum Idul Adha harganya turun antara Rp1.000-2.000 di tingkat pedagang eceran,” ujarnya.

Katanya harga daging ayam potong sebelum Idul Adha tidak tinggi. Untuk jenis ayam kecil dengan berat antara 1-1,2 kilogram dijual Rp25 ribu per kilogram. Sementara ayam kategori besar dengan berat 1,2 sampai 2 kilogram ke atas dijual Rp27.000 per kilogram. Hanya belakangan kembali menurun antara Rp19-17 ribu per kilogram. ”Ini menakutkan bagi kami pedagang,” tuturnya.

BACA JUGA: Hadiri Peluncuran Album Slank, Dahlan Iskan Ditanya Selo

Suryaman juga sempat meminta sebelumnya kalau ayam potong jenis boiler asal Kalimatan Tengah tidak sedikit merambah ke pasar-pasar tradisional di Kalbar. Kemungkinan ayam dari luar Kalbar ini yang membuat harga daging ayam lokal turun drastis.

“Ayam dari Kalteng tidak diperbolehkan karena izin karantina dan peternakan hewan tidak ada. Ayam-ayam tersebut diprediksi masuk ke Kalbar melalui jalur tikus dari jalur darat tanpa pemeriksaan lembaga berwenang. Kita banyak info dan keluhan para peternak. Dan kemungkinan juga ayam-ayam ini yang membuat harga ayam lokal jatuh,” ujarnya.

Dia menjelaskan banyak transaksi ayam asal Kalteng terjadi di wilayah Tayan Kabupaten Sanggau. Selanjutnya ayam tersebut dibawa ke Bodok dan Meliau masih di Kabupaten Sanggau. Para peternak khususnya di Kabupaten Ketapang malahan sudah melakukan audiensi ke AAP Kalbar beberapa waktu lalu terkait ayam asal Kalteng ini.

”Ya mereka mengeluh karena ayam ilegal dari Kalteng masuk ke Kalbar. Dan kami dari asosiasi memberikan apreasi tinggi kepada petugas karantina, imigrasi, angkatan darat dan kepolisian yang saling bekerja sama. Kita juga salut atas langkah Kapolda Kalbar baru banyak menangkap barang-barang ilegal,” ungkap Suryaman. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak yang Melawan Kehadiran Mobil Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler