Harga Daging Sapi Berpotensi Naik

Rabu, 14 November 2018 – 14:27 WIB
Daging sapi. Foto: Radar Kaltara/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur Muthowif mengatakan, harga sapi penggemukan berbeda dengan sapi lokal milik peternak.

Biasanya, harga sapi lokal milik peternak hanya Rp 45 ribu per kg. Selain dari Madura, pemenuhan kebutuhan sapi lokal untuk pasar Surabaya berasal dari Malang, Probolinggo, Gresik, dan Blitar.

BACA JUGA: Jatim Kekurangan Suplai Sapi

’’Sejak Iduladha, tidak ada sapi madura yang masuk ke Surabaya. Sebab, kebanyakan dikirim ke luar Jawa. Jadi, hingga sekarang masih langka,’’ ujar Muthowif, Selasa (13/11).

Lantaran sulit mendapat sapi lokal dari peternak, pedagang memilih untuk membeli sapi dari perusahaan penggemukan sejak November lalu.

BACA JUGA: Jangan Simpan Daging Kurban Terlalu Lama, ini Bahayanya

Harga sapi dari feedloter relatif lebih mahal. Selisihnya mencapai Rp 1.000–Rp 2.000 per kg.

’’Bagi kami, selisih sebanyak itu sebenarnya sangat memberatkan. Namun, bagaimana lagi? Mereka juga harus bayar karyawannya,’’ kata Muthowif.

BACA JUGA: Daging Kambing atau Sapi, Mana yang Lebih Sehat?

Meski begitu, stok sapi di feedloter juga tidak banyak. Apalagi, pada Desember diperkirakan ada kenaikan permintaan.

’’Karena perayaan Natal berbarengan dengan Maulid Nabi, tentu ada peningkatan permintaan,’’ ujar Muthowif.

Saat ini harga daging di pasaran Rp 110 ribu per kg. Harga daging sapi segar itu jauh lebih tinggi daripada daging impor.

Harga daging impor dari India dibanderol Rp 85 ribu per kg dan harga daging dari Australia Rp 100 ribu per kg.

Dia menambahkan, bila pemerintah tidak segera mengantisipasi, terjadi kenaikan harga daging segar di pasar tradisional pada bulan puasa atau Idulfitri tahun depan.

“Sebab, kebutuhan daging segar tidak bisa dijawab dengan impor daging, baik daging kerbau dari India maupun dari Australia,’’ kata Muthowif. (res/c14/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Kiat Sehat dan Aman Konsumsi Daging Kurban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler