Harga Daging Stabil

Jumat, 11 Mei 2012 – 09:39 WIB

SURABAYA- Harga daging sapi di Jawa Timur relatif stabil. Sebab, pasokan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terpenuhi dari hasil peternakan lokal. dengan demikian tidak terpengaruh oleh minimnya suplai di tingkat nasional.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Arifin T Hariadi mengatakan harga daging sapi lokal relatif stabil di kisaran Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per kg. Sejauh ini suplai untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap daging sapi masih tercukupi dari peternakan lokal.

"Oleh karena pasokan lancar, sehingga harga masih stabil di kisaran itu. Kalaupun naik sekitar Rp 62 ribu-65 ribu, itu pun terjadi ketika momen khusus seperti menjelang puasa dan Lebaran" ucap dia kemarin (10/5).

Dia mengatakan konsumen tidak perlu khawatir pasokan daging bakal terhambat. Diklaim, peternakan Jatim masih mencukupi untuk menyuplai konsumsi seluruh masyarakat Jatim. "Sifat keran impor fleksibel, tapi selama kebutuhan masih bisa dipenuhi dari lokal, pemerintah provinsi tidak akan membuka keran impor," tandas dia.

Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, peternakan di Jatim juga memasok untuk permintaan dari luar pulau. Malah, lanjut dia, kinerja antar pulau mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan ekspor-impor. "Sampai sekarang kita tetap memenuhi kebutuhan pasar luar pulau. Bahkan di tingkat lelang, permintaan terhadap komoditas ternak tetap tinggi," kata Arifin.

Sebelum ini, Kepala Dinas Peternakan Jatim Suparwoko mengatakan selain mengandalkan pasokan lokal, untuk segmen tertentu mengimpor daging sapi dari luar negeri. Disebutkan, jumlah daging impor tidak lebih satu persen dari total kebutuhan di Jatim.

"Sepanjang tahun lalu dengan produksi daging Jatim sebanyak 140 ribu ton, volume impor daging sapi segar hanya 937 ton. Sedangkan, sampai April tercatat hanya 267 ton. Semua daging sapi impor itu masuk dari Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Setelah itu baru dikirim ke industri pengguna di Jatim, seperti ke hotel berbintang, restoran dan supermarket premium. Dan, semua daging sapi itu berasal dari Australia," ucap dia.

Menurut dia, kalaupun tidak impor, Jatim masih bisa memenuhi kebutuhan lokal. Bahkan dengan kondisi sekarang masih mencukupi untuk permintaan sampai empat tahun ke depan. Tercatat sapi lokal Jatim mencapai 4,7 juta ekor sapi. Berdasar asumsi konsumsi 448 ribu ekor per tahun maka masih mencukupi untuk beberapa tahun mendatang.

"Kalau secara kualitas sudah mampu menjadi pengganti bagi daging impor, tapi untuk itu harus mendapat dukungan dari RPH. Saat ini total 120 RPH di Jatim belum ada yang memenuhi standar. Yang mendekati bagus seperti di Tandes, Pasuruan dan Pegirikan," jelas dia. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Patungan, Bidik Proyek MRT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler