jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dan memperpanjang kerugian hari ketiga beruntun.
Dikutip dari Antara, penurunan emas terjadi karena para investor menunggu lebih banyak isyarat tentang ekonomi AS dari data inflasi utama yang akan dirilis hari ini.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 13 Februari 2023, Stagnan, Cek Di Sini
Investor menyesuaikan posisi di tengah kegugupan menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat, karena gambarannya akan menjadi lebih jelas setelah data inflasi Januari dirilis.
Pembacaan indeks harga konsumen Selasa diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut di mana suku bunga berpotensi mencapai puncaknya di AS. Di sisi lain, inflasi diperkirakan akan turun lebih jauh pada Januari dari bulan sebelumnya, tetapi masih dalam tren di tingkat yang relatif tinggi.
BACA JUGA: Simak Data Harga Emas Hari Ini, Bun! Pasti Tersenyum
Pasar berekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga, mendorong suku bunga di atas 5,0 persen dalam beberapa bulan mendatang, kemudian mempertahankannya hingga setidaknya hingga 2024.
Beberapa bahkan bertaruh bahwa suku bunga dapat bergerak lebih tinggi hingga 6,0 persen atau lebih.
Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas dan aset-aset lain yang tidak memberikan imbal hasil. Penguatan USD, yang diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi, juga membuat logam kuning lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya.
USD merosot pada perdagangan Senin (13/2) ketika para pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 103,3630, memberikan dukungan terhadap emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange, merosot USD 11 atau 0,59 persen menjadi ditutup pada USD 1.863,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tingkat tertinggi sesi USD 1.877,20 dan terendah USD 1.860,80.
Harga emas berjangka jatuh USD 4,0 atau 0,21 persen menjadi USD 1.874,50 pada Jumat (10/2), setelah jatuh USD 12,20 atau 0,65 persen menjadi USD 1.878,50 pada Kamis (9/2).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul