jpnn.com, JAKARTA - Harga emas stabil pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dan tetap bertengger di atas level psikologis USD 1.800 per ounce.
Dilansir dari Antara, harga emas membukukan kenaikan kuat sehari sebelumnya, karena USD turun tajam terhadap sejumlah mata uang.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 21 Desember 2022, Antam Masih Murah, Waktunya Investasi
Kendati demikian, prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.
USD mundur dari level terkuatnya dalam beberapa dekade mulai awal November. Para analis pasar berpendapat bahwa tren penurunan USD ini dapat berlanjut, dan emas dapat naik lebih jauh menuju tahun depan.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, 20 Desember 2022, Antam Diskon, Bun
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (21/12) beragam. National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada atau existing-home di AS anjlok 7,7 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,09 juta unit pada November, level terendah sejak Mei 2020.
The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 108,3 pada Desember, naik dari 101,4 pada November. Rebound tajam mendorong indeks ke level tertinggi sejak April.
BACA JUGA: Berbisnis Ternak ala Milenial, Petani Muda Asal Jogja Raih Sertifikat Emas Mentan
Investor juga sedang menunggu rilis data inflasi utama AS yang akan keluar pada Jumat (23/12/2022) untuk petunjuk langkah kebijakan Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 7,7 sen atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada USD 24,194 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 11 dolar atau 1,09 persen, menjadi menetap di USD 1.002 per ounce.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya menjadi ditutup pada USD 1.825,40 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.829,60 dan terendah di USD 1.821,30.
Emas berjangka melonjak USD 27,70 atau 1,54 persen menjadi USD 1.825,40 pada Selasa (20/12), setelah tergelincir USD 2,50 atau 0,14 persen menjadi USD 1.797,70 pada Senin (19/12).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul