jpnn.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) memperpanjang keuntungan untuk hari kedua beruntun.
Emas menguat didorong oleh pelemahan USD setelah China mengatakan akan membatalkan aturan karantina COVID-19 untuk pelancong yang masuk.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 27 Desember 2022, Stagnan, Waktunya Investasi, Bun
Hal itu dianggap sebagai langkah besar dalam pembukaan kembali perbatasannya.
Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12) untuk hari libur Natal.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 23 Desember 2022, Antam Turun, Bisa Diborong
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,17 persen menjadi 104,1510 pada pukul 15.00 waktu setempat. (2000 GMT). Indeks USD telah jatuh 7,0 persen sejak awal kuartal keempat.
China telah melonggarkan pembatasan COVID-19, meningkatkan harapan untuk meningkatkan ekonominya. Investor menganggap ini sebagai sinyal bullish untuk emas, karena permintaan fisik untuk emas dapat meningkat.
Komisi Kesehatan China, pada Senin (26/12) menyatakan akan berhenti mewajibkan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina pada saat kedatangan mulai 8 Januari, bahkan ketika kasus COVID melonjak.
Pada saat yang sama, Beijing menurunkan peraturan untuk menangani kasus COVID menjadi Kategori B yang tidak terlalu ketat dari Kategori A tingkat atas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, bertambah USD 18,90 atau 1,05 persen menjadi ditutup pada USD 1.823,10 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.841,90 dan terendah di USD 1.808,00 per ounce.
Emas berjangka terangkat USD 8,90 atau 0,5 persen menjadi USD 1.804,20 pada Jumat (23/12).
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul