jpnn.com, JAKARTA - Harga emas hari ini kembang menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Penguatan harga emas memperpanjang keuntungan di atas level psikologis USD 1.800 untuk hari ketiga beruntun yang ditopang pelemahan USD.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Selasa 9 Agustus 2022, Antam dan UBS Kompak Naik Lagi
USD melemah setelah data menunjukkan bahwa inflasi Amerika Serikat melambat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terkerek USD 1,40 atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada USD 1,813,70 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi pada USD 1.824,60 per ounce.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Berbalik Menguat, Alhamdulillah di Level Psikologis
Harga emas berjangka terdongkrak USD 7,1 atau 0,39 persen menjadi USD 1.812,30 pada Selasa (9/8), setelah bertambah USD 14 atau 0,78 persen menjadi USD 1.805,20 pada Senin (8/8).
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, mencapai level terendah satu bulan di 104,51.
USD jatuh setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (10/8) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS melambat ke tingkat tahunan 8,5 persen pada Juli dari 9,1 persen pada Juni.
Para analis pasar berpendapat bahwa meskipun penurunan tajam harga bensin membantu memperlambat IHK, tekanan inflasi tetap kuat, terutama di sektor jasa inti.
"Ini adalah laporan inflasi yang disambut baik karena setiap metrik berada di bawah perkiraan konsensus," kata analis di platform perdagangan daring OANDA, Ed Moya.
Moya menilai data IHK yang lebih dingin dari perkiraan mendorong emas karena para pedagang mulai memposisikan portofolio mereka untuk poros Fed pada September.
"Ini bukan kesimpulan yang pasti bahwa Fed akan jauh lebih tidak agresif dengan menaikkan suku bunga, tetapi pedagang saham mungkin tetap sedikit agresif di sini," ungkap Moya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul