Harga Emas Hari Ini Menguat Lagi, Pelan tetapi Pasti

Rabu, 20 Juli 2022 – 06:30 WIB
Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).

Penguatan harga emas hari ini memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut yang didorong oleh pelemahan USD.

BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian, Selasa 19  Juli 2022: Antam dan UBS Kompak Naik

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat USD 0,5 atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada USD 1.710,70 per ounce.

Harga emas telah merosot lebih dari 5,0 persen untuk sejauh bulan ini.

BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Menanjak Lagi, Makin Moncer!

Emas berjangka terangkat USD 6,60 atau 0,39 persen, menjadi USD 1.710,20 pada Senin (18/7), setelah tergelincir USD 2,2 atau 0,13 persen menjadi USD 1.703,60 pada Jumat (16/7).

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut, melayang di bawah 107 setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di 109,14.

"Emas sedang berjuang hari ini bahkan ketika USD jatuh sekitar dua pertiga dari satu persen," kata analis di platform perdagangan daring OANDA Craig Erlam.

Erlam menilai prospek untuk menembus lebih dari USD 1.700 terlihat makin tipis, bahkan tidak bisa dilakukan ketika USD telah jatuh lebih dari 2,5 persen dari tertinggi selama beberapa sesi terakhir,.

Data ekonomi yang dirilis pada Selasa (19/7/2022) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa perumahan baru AS turun 2,0 persen yang disesuaikan secara musiman pada Juni menjadi 1,56 juta.

Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin bangunan AS turun 0,6 persen menjadi 1,69 juta, tetapi 1,4 persen lebih tinggi dari angka pada tahun sebelumnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
harga emas   emas   emas berjangka   Ekonomi   USD  

Terpopuler