jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Kenaikan harga emas hari ini memperpanjang keuntungan untuk hari kedua beruntun, karena dolar AS (greenback) melemah di tengah serangkaian data ekonomi yang suram.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Jumat 22 Juli 2022, Jual Atau Beli?
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD 14 atau 0,82 persen menjadi ditutup pada USD 1.727,40 per ounce.
Emas memelesat signifikan setelah mendekati level terendah 16-bulan di USD 1.680,96 pada Kamis (21/7).
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Kamis 21 Juli 2022, Antam dan UBS Ambyar, Bisa Borong
Logam kuning itu memecahkan lima penurunan mingguan berturut-turut dan naik 1,4 persen minggu ini.
Emas berjangka terangkat USD 13,2 atau 0,78 persen menjadi USD 1,713,40 pada Kamis (21/7), setelah tergelincir USD 10,5 atau 0,61 persen menjadi USD 1.700,20 pada Rabu (20/7).
Kenaikan mingguan terjadi karena indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, mencapai level terendah lebih dari dua minggu di 105,98 pada Jumat (22/7).
Greenback telah turun sejak awal minggu ini dan penurunannya dipercepat setelah Bank Sentral Eropa pada Kamis (21/7) bergabung dengan banyak bank sentral lainnya dalam menaikkan suku bunga.
Saat ini dunia global tengah fokus memerangi inflasi yang tidak terkendali daripada mencegah penurunan ekonomi.
"Emas mulai bertindak seperti tempat berlindung yang aman karena melemahnya pertumbuhan ekonomi akan memaksa banyak bank sentral untuk meninggalkan rencana pengetatan agresif mereka," kata kepala penelitian AS di platform perdagangan daring OANDA Ed Moya.
Moya memprediksi emas mungkin menemukan resistensi di level USD 1.750 tetapi jika tidak, tidak banyak yang akan menghalangi sampai ke level USD 1.800 per ounce.
Data ekonomi yang dirilis Jumat (22/7/2022) juga mendukung emas. Indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa-jasa S&P Global AS turun menjadi 47 pada Juli dari 52,7 pada Juni.
PMI sektor manufaktur AS berada di 52,3 pada Juli, turun dari 52,7 pada Juni, menandakan perbaikan yang lemah dalam kondisi operasi di seluruh sektor manufaktur AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul